Photobucket
Tampilkan postingan dengan label jawa tengah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jawa tengah. Tampilkan semua postingan

Selasa, Juni 23, 2009

Alun-alun Lor (SOLO)

Alun-alun Utara memiliki fungsi, antara lain:

1. Tempat berkumpul prajurid pada saat akan berangkat perang.
2. Tempat berkumpul rakyat kerajaan pada saat mendengarkan pengumuman pengumuman penting atau Undang-undang dari Raja.
3. Tempat untuk latihan perang.
4. Tempat rampokan (aduan hewan dengan hewan atau dengan manusia).
5. Tempat rakyat jelata ataupun sentono dalem dan abdi dalem melakukan topo pepe (duduk diam diantara dua pohon beringin ditengah alun-alun, untuk dapat dilihat dan dipanggil menghadap raja, sebagai upaya mencari keadilan langsung, atau mohon ampun langsung kepada raja).

Disebut dengan istilah alun-alun, karena diwaktu siang hari disaat sinar matahari panas membakar, tempat tersebut terlihat bergetar bagai ombak mengalun (bahasa Jawa: amun-amun apindo alun). Ada juga pengertian bahwa alun-alun, dari asal kata jawa alon-alon atau berjalan lambat-lambat atau sabar.

Di area Alun-alun Utara, terdpt pasang pohon beringin kembar, antara lain:

1. Dua buah beringin kembar terletak disebelah selatan Gapura Pamurakan yang dikelilingi masing masing oleh pagar tembok dan besi berwujud segi delapan. Pohon beringin disebelah Timur dinamakan Waringin Wok (beringin perempuan), tempat istirahat para prajurit Bang Wetan; dan disebelah Barat diberi nama Waringin Godeg atau Jenggot (laki-laki), tempat istirahat para prajurid Bang Kulon.Kedua beringin tersebut merupakan simbol peringatan bahwa asal kehidupan diciptakan Allah melalui pria dan wanita (ayah dan ibu), sehingga manusia ada. Sehingga dua pohon beringin tersebut juga merupakan lambang dari kesuburan.
2. Dua pohon beringin kembar terletak tepat ditengah Alun-alun Utara, yang dikenal sebagai Waringin Kurung Sakembaran. Disebut kurung, karena masing masing pohon diberi batas berupa jeruji besi disekitarnya. Pohon beringin sebelah Timur dinamakan Kyai Jayandaru (sinar kemenangan) dan beringin disebelah Barat diberi nama Kyai Dewandaru (sinar Illahi atau sinar keluhuran). Kedua beringin ini merupakan beringin yang dibawa dari karaton lama, pada saat perpindahan karaton dari Kartosura ke Surakarta.

Ringin Kurung Sakembaran mempunyai arti simbolistis:
a. Kesempurnaan hidup yang harus dicapai manusia.
b. Kemenangan dan keluhuran.
c. Kekuasaan dan kebijaksanaan raja (hayom, hayem, dan hayu).
d. Pangayoman hukum.

Dengan kata lain, makna tersebut dapat diartikan bahwa manusia harus benar-benar sudah dapat menghilangkan atau mengekang nafsu pribadinya, sehingga dapat mencapai tingkat jaya (kemenangan dalam mencapai hidup sejati). Hal ini diyakini karena bagi manusia yang telah mencapai tingkat kesempurnaan tersebut, dia akan selalu disinari oleh sinar Illahi (keluhuran budi pekerti).

1. Berkaitan dengan mitos Jawa, di dalam kehidupan masyarakat Surakarta tumbuh kepercayaan-keperyaan mengenai Ringin Sakembaran, antara lain:
Apabila seseorang mendapatkan daun beringin kurung sakembaran tersebut dua buah yang jatuh ke tanah, satu jatuh menghadap keatas dan satu jatuh menghadap kebawah (godong mlumah-kurep), maka benda tersebut dapat dipakai sebagai pusaka atau jimat yang membawa berkah selamat.
2. Apabila seseorang melakukan tirakat atau prihatin (meditasi) dibawah pohon beringin tersebut, atau berjalan mengelilingi sebanyak 7 kali, apa yang menjadi kehendaknya akan terkabulkan.

Dua pohon beringin kembar yang berada dibatas ruang Alun-alun Utara sebelah Selatan, pohon beringin sebelah Timur disebut Waringin Gung (tinggi), dan yang sebelah Barat disebut Waringin Binatur (pendek), yang mengandung arti simbolis bahwa Karaton Surakarta adalah duwur tan ngungkul-ngungkuli, andap tan keno kinungkulan (tinggi yang tak berlebihan, dan rendah tetapi tidak boleh ada yang meremehkan).
Baca Selanjutnya..

Rabu, April 29, 2009

ASAL KOTA AMBARAWA

KabarIndonesia - Pada zaman dahulu kala, di suatu wilayah di Jawa Tengah, ada sebuah desa yang dihuni oleh orang-orang yang rajin dan tekun. Mereka hidup dengan rukun dan saling membantu. Tua dan muda, laki-laki dan perempuan, semua senang bergotong royong dalam melakukan tugas bersama.. Seperti pada suatu pagi, ada seorang penduduk yang memiliki hajat pesta syukuran. Tetangga-tetangga pun banyak datang berdatangan. Para lelaki menyumbangkan tenaga dengan membangun tenda tratag, mempersiapkan hiburan gamelan, dan sebagainya. Sedangkan kaum perempuannya pun dengan senang hati berkumpul untuk membantu mempersiapkan memasak. Mereka merencanakan untuk menyediakan makan yang lezat dan enak. Untuk itu, diperlukan berbagai macam peralatan memasak, seperti pisau, panci, dan banyak lagi. Maka para perempuan pun membawa pisau masing-masing dari rumah.

Ada seorang ibu yang sedang mengandung, yang ingin ikut membantu dalam kegiatan memasak bersama itu. Dia pun bermaksud membawa sebuah pisau dari rumahnya. Tetapi sayangnya dia tidak dapat menemukan sebuah pisau pun di dapurnrya. Maka diputuskannya untuk meminjam pisau dari suaminya. Dia bergegas menemui suaminya, meminta izin untuk meminjam pisau.

"Pak, bolehkan aku meminjam pisaumu?" tanya si istri lembut.

"Pisauku? Untuk apa, Bu?" suaminya ganti bertanya heran. "Bukankah di dapur Engkau memiliki beberapa pisau, mengapa Engkau meminjam pisauku?" sambungnya. "Aku memang memiliki beberapa pisau. Tetapi entah mengapa aku tidak bisa menemukannya barang satu pun. Aku memerlukannya untuk membantu tetangga kita, untuk memasak bersama. Boleh, ya, Pak?" kata si istri.Suaminya berpikir sejenak, menghela nafas, kemudian akhirnya berkata, "Baiklah. Engkau boleh meminjam pisauku. Tetapi ingat, Bu, jangan sekali-kali Engkau menyelipkannya di dadamu. Berbahaya. Apalagi mengingat Engkau sedang mengandung anak kita. Daripada terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, jagalah selalu pisauku ini."

Si istri mengangguk menurut. "Baik, Pak, terima kasih. Pisau ini akan kujaga, tidak akan hilang." katanya. "Kalau begitu aku berangkat dulu ke rumah tetangga, ya, Pak."

"Baik, Bu, berhati-hatilah. Sekali lagi, jangan Kausimpan pisau itu dengan cara menyelipkannya di dadamu." Si istri kembali mengangguk dan beranjak pergi menuju ke rumah tetangganya. Maka perempuan itu pun mulai memasak bersama dengan perempuan-perempuan lain. Pada waktu memasak, semuanya sibuk, dan tak ada tempat untuk menyimpan pisau. Tanpa disadari, perempuan tadi menyimpan pisau suaminya di dadanya. Rupa-rupanya dia melupakan nasihat suaminya tadi. Dan karena dirasa semuanya baik-baik saja, dan ketika kegiatan memasak sudah selesai, dia pun pulang ke rumahnya.

Beberapa bulan berlalu, tibalah waktunya bagi perempuan itu untuk melahirkan. Alangkah terkejutnya dia, ketika mendapati anaknya berwujud seekor ular! Bukan seorok bayi, melainkan binatang melata yang begitu panjang. Kedua orang tuanya segera memahami, bahwa ini adalah akibat perbuatan si istri yang menyelipkan pisau di dadanya sewaktu mengandung. Maka segera setelah kelahiran anaknya itu, mereka berdoa meminta petunjuk kepada Yang Kuasa, apa yang sebaiknya mereka lakukan.

Yang Kuasa pun memberi jawaban atas pertanyaan mereka, "Pisau itu bukan pisau biasa, dan anakmu pun bukan ular biasa. Dia adalah Baruklinting, salah satu utusanku. Bawalah dia ke bukit di desa, dan biarlah dia bertapa dengan cara mengelilingi bukit itu dengan tubuhnya. Seluruh tubuhnya haruslah dapat mengelilingi bukit itu."

Maka berangkatlah Baruklinting ke bukit desa, dan mengelilingi bukit itu untuk bertapa. Walaupun bukit itu tidak begitu besar, dan tubuh Baruklinting pun cukup panjang, akan tetapi seluruh panjang tubuhnya belum mencukupi untuk mengelilingi bukit tersebut. Ujung kepalanya belum dapat bertemu dengan ujung ekornya, hanya kurang beberapa sentimeter. Tetapi Baruklinting bertekad untuk mematuhi perintah Yang Kuasa. Maka dia pun menjulurkan lidahnya, dan dengan demikian seluruh bukit itu dapat dijangkaunya.

Hari demi hari berlalu, bulan demi bulan pun berganti. Baruklinting bertapa selama bertahun-tahun lamanya. Kedua orang tuanya sudah meninggal, dan orang-orang yang hidup di desa pun sudah banyak yang berganti. Tanah tempatnya bertapa, bahkan tubuhnya sendiri, mulai tertutupi rumput.Suatu saat, penduduk desa itu berniat untuk mengadakan kegiatan bersih desa. Sebagai ungkapan syukur atas segala rezeki yang diterima, juga permohonan agar dijauhkan dari marabahaya, penduduk desa akan membersihkan seluruh pelosok desa. Maka setiap orang pun bergotong-royong untuk mengikuti kegiatan tersebut. Ada yang menyiangi rumput, merapikan tanaman, bahkan ada yang membersihkan sungai. Ada juga beberapa warga yang sampai di kaki bukit untuk membersihkan daerah itu. Mereka bekerja dengan menggunakan celurit, parang, dan lain-lain.

Siang itu, saat melepas penat, beberapa penduduk beristirahat sambli duduk-duduk di kaki bukit. Tanpa disengaja, seseorang menancapkan parangnya ke tanah. Betapa terkejutnya dia dan penduduk desa lain, karena mendapati darah keluar dari tanah yang mereka duduki. Mereka pun segera membersihkan rerumputan yang ada, dan mereka mendapati seekor ular mengelilingi bukit tersebut.

"Kawan-kawan, marilah kita sembelih ular ini, dan dagingnya kita buat pesta untuk seluruh desa!" ajak seorang dari mereka. Semua menyetujui rencana itu. Kaum perempuan kembali disibukkan dengan kegiatan memasak bersama, sedangkan kaum laki-laki juga sibuk mempersiapkan keperluan pesta. Mereka bergotong royong bersama. Maka mereka pun menyembelih ular itu, memotong-motongnya menjadi bagian kecil-kecil untuk disantap bersama. Daging ular itu begitu besar, sehingga setiap warga desa dapat menikmati masakan daging ular tersebut.Dari sekian banyak potongan daging-daging kecil itu, tanpa disadari, ada sepotong daging yang menjelma menjadi seorang bocah laki-laki. Dialah Baruklinting, utusan Yang Kuasa, yang belum menyelesaikan pertapaannya. Dia kurus, dekil, dan penuh kudis di sekujur tubuhnya, bahkan menebarkan bau yang tidak sedap.

Kehadirannya begitu mencolok di tengah-tengah pesta desa, di mana orang-orang lain berdandan rapi dan harum. Mereka makan dan minum sepuasnya, berpesta bersama. Baruklinting mendekat ke arah penduduk desa, dan menemui beberapa orang warganya.
"Tuan, nampaknya Tuan sedang berpesta. Bolehkan saya meminta sedikit makanan?" tanyanya kepada seorang laki-laki gagah. Lelaki itu mengernyitkan dahinya, lalu menutup hidungnya karena bau yang tidak sedap dari tubuh Baruklinting. "Siapa kau?" laki-laki itu balas bertanya."Namaku Baruklinting, Tuan. Saya melihat ada banyak makanan di sini, dan saya lapar sekali, Tuan. Kasihanilah saya," katanya memelas.

"Baruklinting? Aku tidak mengenalmu. Engkau bukan penduduk desa ini. Dengan tubuh dekil, kudisan, dan bau seperti itu, Engkau tidak pantas makan bersama-sama dengan kami. Pergilah!" laki-laki itu mengusirnya.

Baruklinting kemudian mendekat kepada seorang perempuan di sana."Nyonya, bukankah Nyonya yang memasak semua makanan ini?" tanyanya lemah. Perempuan itu memandang Baruklinting dengan heran. Dia pun segera menutup hidungnya, tidak tahan dengan bau tubuh Baruklinting. "Memang betul, kami kaum perempuan yang memasaknya. Kaum lelaki mendepatkan seekor ular yang besar, cukup untuk dimakan seluruh penduduk desa ini. Maka kami pun memotong-motong daging ular itu dan memasaknya" jawabnya. "Bolehkah aku minta sedikit masakan Nyonya?" tanya Baruklinting. Perempuan itu menggeleng.

"Tidak, tidak. Pergilah kau, tubuhmu kudisan dan bau. Selera makan penduduk desa ini akan hilang karenamu. Pergilah!" perempuan itu pun mengusir Baruklinting pergi.

Untuk ketiga kalinya, Baruklinting mendekat ke arah penduduk desa. Kali ini dia menuju ke seorang anak laki-laki. "Kak, bolehkah aku ikut makan bersamamu? Maukah engkau membagi sedikit makananmu untukku?" tanyanya. Anak laki-laki itu terkejut, dan langsung pergi tanpa menjawab. Dia merasa takut dan jijik melihat rupa Baruklinting. Baruklinting merasa sedih, karena penduduk desa itu tidak mau berbagi, dan hanya menilai seseorang berdasarkan penampilan luar saja. Semua hanya mementingkan pesta dan senang-senang, tanpa menghiraukan orang yang kekurangan.

Maka Baruklinting kemudian mengambil sebatang lidi dan membawanya ke tengah-tengah pesta. Orang-orang merasa heran atas tingkah lakunya. Baruklinting menancapkan lidi itu di tanah, kemudian berkata dengan lantang, "Hai kalian semua, kalian yang gagah dan pemberani, coba lihat ke sini. Aku mengadakan sayembara bagi kalian : Siapa yang bisa mencabut lidi ini, akan mendapat hadiah!" kata Baruklinting dengan entengnya. Setiap orang di situ terperangah. Mencabut sebatang lidi dari tanah, yang ditancapkan oleh seorang bocah kurus dekil, tentu bukanlah hal yang sulit. Mereka adalah orang-orang yang sehat dan berbadan tegap. Dan setiap orang menginginkan hadiah.Maka satu per satu mulai mencoba mencabut lidi kecil itu. Tetapi anehnya, tidak ada satu orang pun yang mampu melakukannya. Dari anak kecil, pemuda kekar, ibu rumah tangga, sampai kakek-kakek, semua tidak mampu mencabut lidi itu. Lidi tersebut seolah-olah memiliki akar kuat yang menancap di tanah itu.

Ketika setiap orng sudah menyerah, maka Baruklinting pun maju ke depan dan berkata "Wahai semua penduduk desa, ketahuilah, aku adalah utusan dari Yang Kuasa yang sedang bertapa di kaki bukit. Pertapaanku telah kalian ganggu. Kalian memasak dagingku untuk pesta ini. Dan yang lebih memprihatinkan, kalian tidak mau berbagi kepada sesama yang kekurangan. Seharusnya kalian malu, karena menilai anak kudisan tidak layak makan bersama, padahal dia juga ciptaan Tuhan." Setiap orang merasa sadar dan malu."Maka hari ini Yang Kuasa akan menghukum kalian."

Baruklinting mecabut lidi tersebut, dan dari lubang bekas lidi itu memancar air. Air mengalir terus-menerus, bahkan mulai membanjiri pemukiman penduduk. Mereka pun berlarian menyelamatkan diri. Tetapi terlambat, air sudah menggenangi seluruh daerah itu, menjadi sebuah rawa. Dan sejak saat itu, dari kata amba yang berarti luas, dan rawa, daerah di sekitar itu dikenal dengan nama Ambarawa. Itulah asal mula nama Kota Ambarawa, yang mengingatkan kita pada legenda Baruklinting dan nasihatnya untuk tidak membeda-bedakan sesama yang membutuhkan pertolongan. (Diceritakan kembali oleh Lucia)
Baca Selanjutnya..

Selasa, April 28, 2009

WERKUDORO


Werkudoro adalah sosok pahlawan dalam dunia wayang kulit yang aneh: ia tidak memiliki postur tubuh seorang ksatria pada umumnya, seperti postur tubuh Harjuna misalnya, tapi berpostur tubuh raksasa: tinggi besar, dengan suara menggelegar. Yang juga menarik dari watak Werkudoro adalah: dia tidak bisa menggunakan bahasa Jawa yang halus, yang sangat ketat dalam hal tata krama dan unggah-ungguh. Dia hanya bisa menggunakan bahasa Jawa ngoko, yaitu bahasa Jawa kasar, bahasa Jawa dari tingkatannya yang paling rendah. Tapi Werkudoro inilah, yang tidak pandai menggunakan bahasa dengan halus, yang menjadi pralambang kejujuran dalam dunia wayang kulit. Dia adalah sosok yang jujur dan satu-satunya tokoh wayang yang dikisahkan berani menyelami Samodera Minang Kalbu sampai ke dasarnya, dan bertemu dengan Guru Sucinya yaitu, Sang Hyang Dewa Ruci.

Yang menarik untuk diamati dari sosok Werkudoro ini adalah: nampaknya ada kontradiksi antara penggunaan bahasa yang halus dan lembut di satu sisi, dan kejujuran yang lugas di sisi lain. Dus, bahasa mungkin bisa digunakan sebagai alat untuk berbohong, baik membohongi diri sendiri maupun membohongi publik.

Dalam ilmu bahasa misalnya, dikenal gaya bahasa eufemisme: yaitu gaya bahasa untuk mengungkapkan sesuatu dengan cara yang lebih halus, sehingga tidak terdengar kasar atau jorok. Ketika seseorang mau ke WC misalnya, akan dianggap lebih sopan jika dia berkata, "Saya mau ke kamar kecil." Bahasa Indonesia, sebagaimana bahasa Jawa, adalah bahasa yang kaya dengan eufemisme semacam ini. Di masa lalu istilah pelacur dianggap terlalu kasar, sehingga disebut wanita tuna susila, gelandangan lebih 'terhormat' jika disebut tunawisma, dan orang yang kerjanya cuma luntang-lantung karena tidak punya pekerjaan disebut tunakarya. Begitulah dengan eufemisme, sesuatu yang sebenarnya kurang baik, bisa terdengar lebih sopan. Mungkin ini akan berguna dalam berinteraksi dengan orang lain: agar kita tidak menyinggung perasaannya.

Namun celakanya eufemisme ini bisa juga menjadi alat tipu-diri yang ampuh. Berikut ini adalah contoh yang saya amati dalam pemakaian bahasa Jawa sehari-hari: acara main (judi) di tempat orang punya gawe, misalnya, disebut sebagai tirakatan. Ketika anak-anak muda bergerombol dan mau cari minuman keras, mereka menyebutnya golek anget-anget. Ketika kita mau utang duit, kita malu menyebutnya utang, tapi nyrempet. Ketika seorang anak bodoh di sekolah, dia disebut kendho. Ketika ada seorang pejabat desa yang mabuk dan melakukan hal-hal yang tidak senonoh, dia dikatakan lagi kurang penak awake. Ketika seorang istri yang sudah setengah umur dan mengajak seorang anak muda untuk berselingkuh, dia bilang: kanggo jamu.... Sedangkan di Solo ada juga sate jamu, yaitu rica-rica daging anjing.

Saya juga pernah mendengar seorang guru yang berkata: kalau guru di Indonesia itu telah dibohongi, mereka diberi gelar Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Gelar yang sangat angker dan serem, tapi jika kesejahteraan tidak dipikirkan, apa disuruh makan gelar? Begitulah dia misuh-misuh.

Ketika penggunaan bahasa telah menjadi sedemikian manipulatif-nya, mungkin kita perlu ingat sosok Arya Bima Sena atau Werkudoro yang tidak pandai menggunakan bahasa yang lembut dan halus, yang kata-katanya langsung dan lugas, tanpa tedeng aling-aling. Memang kata-kata yang langsung dan lugas bisa jadi menyakitkan, sama menyakitkannya ketika mencabut sebutir peluru yang sudah terlanjur bersarang dalam tubuh... tapi bagaimanapun, itu jauh lebih baik daripada membiarkan peluru itu bersarang di sana.

Baca Selanjutnya..

Jumat, April 10, 2009

PUNOKAWAN

1. Punakawan adalah karakter yang khas dalam wayang Indonesia. Mereka melambangkan orang kebanyakan. Karakternya mengindikasikan bermacam-macam peran, seperti penasihat para ksatria, penghibur, kritisi sosial, badut bahkan sumber kebenaran dan kebijakan. Dalam wayang Jawa karakter punakawan terdiri atas Semar, Gareng, Bagong, dan Petruk. Dalam wayang Bali karakter punakawan terdiri atas Malen dan Merdah (abdi dari Pandawa) dan Delem dan Sangut (abdi dari Kurawa)

2. Semar adalah pengasuh dari Pendawa. Alkisah, ia juga bernama Hyang Ismaya. Mekipun ia berwujud manusia jelek, ia memiliki kesaktian yang sangat tinggi bahkan melebihi para dewa.

3. Gareng adalah anak Semar yang berarti pujaan atau didapatkan dengan memuja. Nalagareng adalah seorang yang tak pandai bicara, apa yang dikatakannya kadang- kadang serba salah. Tetapi ia sangat lucu dan menggelikan. Ia pernah menjadi raja di Paranggumiwang dan bernama Pandubergola. Ia diangkat sebagi raja atas nama Dewi Sumbadra. Ia sangat sakti dan hanya bisa dikalahkan oleh Petruk.

4. Petruk anak Semar yang bermuka manis dengan senyuman yang menarik hati, panda berbicara, dan juga sangat lucu. Ia suka menyindir ketidakbenaran dengan lawakan-lawakannya. Petruk pernah menjadi raja di negeri Ngrancang Kencana dan bernama Helgeduelbek. Dikisahkan ia melarikan ajimat Kalimasada. Tak ada yang dapat mengalahkannya selain Gareng.

5. Bagong berarti bayangan Semar. Alkisah ketika diturunkan ke dunia, Dewa bersabda pada Semar bahwa bayangannyalah yang akan menjadi temannya. Seketika itu juga bayangannya berubah wujud menjadi Bagong. Bagong itu memiliki sifat lancang dan suka berlagak bodoh. Ia juga sangat lucu.
Baca Selanjutnya..

Kamis, Maret 19, 2009

Selasa, Maret 17, 2009

Semar, Gareng, Petruk, Bagong (PUNOKAWAN)

Hadirnya Semar sebagai pamomong keturunan Saptaarga tidak sendirian. Ia ditemani oleh tiga anaknya, yaitu; Gareng, Petruk, Bagong. Ke empat abdi tersebut dinamakan Panakawan. Dapat disaksikan, hampir pada setiap pegelaran wayang kulit purwa, akan muncul seorang ksatria keturunan Saptaarga diikuti oleh Semar, Gareng, Petruk, Bagong. Cerita apa pun yang dipagelarkan, ke lima tokoh ini menduduki posisi penting. Kisah Mereka diawali mulai dari sebuah pertapaan Saptaarga atau pertapaan lainnya. Setelah mendapat berbagai macam ilmu dan nasihat-nasihat dari Sang Begawan, mereka turun gunung untuk mengamalkan ilmu yang telah diperoleh, dengan melakukan tapa ngrame. (menolong tanpa pamrih).

Dikisahkan, perjalanan sang Ksatria dan ke empat abdinya memasuki hutan. Ini menggambarkan bahwa sang ksatria mulai memasuki medan kehidupan yang belum pernah dikenal, gelap, penuh semak belukar, banyak binatang buas, makhluk jahat yang siap menghadangnya, bahkan jika lengah dapat mengacam jiwanya. Namun pada akhirnya Ksatria, Semar, Gareng, Petruk, Bagong berhasil memetik kemenangan dengan mengalahkan kawanan Raksasa, sehingga berhasil keluar hutan dengan selamat. Di luar hutan, rintangan masih menghadang, bahaya senantiasa mengancam. Berkat Semar dan anak-anaknya, sang Ksatria dapat menyingkirkan segala penghalang dan berhasil menyelesaikan tugas hidupnya dengan selamat.
Mengapa peranan Semar dan anak-anaknya sangat menentukan keberhasilan suatu kehidupan? Bahwa Semar merupakan gambaran penyelenggaraan Illahi yang ikut berproses dalam kehidupan manusia. Ke empat panakawan tersebut merupakan simbol dari cipta, rasa, karsa dan karya.

Semar mempunyai ciri menonjol yaitu kuncung putih. Kuncung putih di kepala sebagai simbol dari pikiran, gagasan yang jernih atau cipta.
Gareng mempunyai ciri yang menonjol yaitu bermata kero, bertangan cekot dan berkaki pincang. Ke tiga cacat fisik tersebut menyimbolkan rasa. Mata kero, adalah rasa kewaspadaan, tangan cekot adalah rasa ketelitian dan kaki pincang adalah rasa kehati-hatian.
Petruk adalah simbol dari kehendak, keinginan, karsa yang digambarkan dalam kedua tangannya. Jika digerakkan, kedua tangan tersebut bagaikan kedua orang yang bekerjasama dengan baik. Tangan depan menunjuk, memilih apa yang dikehendaki, tangan belakang menggenggam erat-erat apa yang telah dipilih. Bagong dengan dua tangan yang kelima jarinya terbuka lebar, artinya selalu bersedia bekerja keras.
Cipta, rasa, karsa dan karya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Cipta, rasa, karsa dan karya berada dalam satu wilayah yang bernama pribadi atau jati diri manusia, disimbolkan tokoh Ksatria.

Gambaran manusia ideal adalah merupakan gambaran pribadi manusia yang utuh, dimana cipta, rasa, karsa dan karya dapat menempati fungsinya masing-masing dengan harmonis, untuk kemudian berjalan seiring menuju cita-cita yang luhur.

Dengan demikian jelas bahwa antara Ksatria dan panakawan mempunyai hubungan signifikan. Tokoh ksatria akan berhasil dalam hidupnya dan mencapai cita-cita ideal jika didasari sebuah pikiran jernih (cipta), hati tulus (rasa), kehendak, tekad bulat (karsa) dan mau bekerja keras (karya).
Simbolisasi ksatria dan empat abdinya, sama dengan 'ngelmu' sedulur papat lima pancer. Sedulur papat adalah panakawan, lima pancer adalah ksatriya. Posisi pancer berada ditengah, diapit oleh dua saudara tua (kakang mbarep, kakang kawah) dan dua saudara muda (adi ari-ari dan adi wuragil). Ngelmu sedulur papat lima pancer lahir dari konsep penyadaran akan awal mula manusia diciptakan dan tujuan akhir hidup manusia (sangkan paraning dumadi). Awal mula manusia diciptakan di awali dari saat-saat menjelang kelahiran. Sebelum sang bayi (bayi, dalam konteks ini adalah pancer) lahir dari rahim ibu, yang muncul pertama kali adalah rasa cemas si ibu. Rasa cemas itu dinamakan Kakang mbarep. Kemudian pada saat menjelang bayi itu lahir, keluarlah cairan bening atau banyu kawah sebagai pelicin, untuk melindungi si bayi, agar proses kelahiran lancar dan kulit bayi yang lembut tidak lecet atau terluka. Banyu kawah itu disebut Kakang kawah. Setelah bayi lahir akan disusul dengan keluarnya ari-ari dan darah. Ari-ari disebut Adi ari-ari dan darah disebut Adi wuragil.

Ngelmu sedulur papat lima pancer memberi tekanan bahwa, manusia dilahirkan ke dunia ini tidak sendirian. Ada empat saudara yang mendampingi. Pancer adalah sukma sejati dan sedulur papat adalah raga sejati. Bersatunya sukma sejati dan raga sejati melahirkan sebuah kehidupan.
Hubungan antara pancer dan sedulur papat dalam kehidupan, digambarkan dengan seorang sais mengendalikan sebuah kereta, ditarik oleh empat ekor kuda, yang berwarna merah, hitam, kuning dan putih. Sais kereta melambangkan kebebasan untuk memutuskan dan berbuat sesuatu. Kuda merah melambangkan energi, semangat, kuda hitam melambangkan kebutuhan biologis, kuda kuning melambangkan kebutuhan rohani dan kuda putih melambangkan keheningan, kesucian. Sebagai sais, tentunya tidak mudah mengendalikan empat kuda yang saling berbeda sifat dan kebutuhannya. Jika sang sais mampu mengendalikan dan bekerjasama dengan ke empat ekor kudanya dengan baik dan seimbang, maka kereta akan berjalan lancar sampai ke tujuan akhir. Sang Sangkan Paraning Dumadi.
Baca Selanjutnya..

Jumat, Maret 13, 2009

CANDI BOROBUDUR



Baca Selanjutnya..

Semar


Di dalam cerita pewayangan, Semar adalah putra Sang Hyang Wisesa, ia diberi anugerah mustika manik astagina, yang mempunyai 8 daya, yaitu:

1. tidak pernah lapar
2. tidak pernah mengantuk
3. tidak pernah jatuh cinta
4. tidak pernah bersedih
5. tidak pernah merasa capek
6. tidak pernah menderita sakit
7. tidak pernah kepanasan
8. tidak pernah kedinginan

kedelapan daya tersebut diikat pada rambut yang ada di ubun-ubun atau kuncung. Semar atau Ismaya, diberi beberapa gelar yaitu

1. Batara Semar.
2. Batara Ismaya.
3. Batara Iswara.
4. Batara Samara.
5. Sanghyang Jagad Wungku.
6. Sanghyang Jatiwasesa.
7. Sanghyang Suryakanta.

Ia diperintahkan untuk menguasai alam Sunyaruri, atau alam kosong, tidak diperkenankan menguasi manusia di alam dunia. Di alam Sunyaruri, Batara Semar dijodohkan dengan Dewi Sanggani putri dari Sanghyang Hening. Dari hasil perkawinan mereka, lahirlah sepuluh anak yaitu:

1. Batara Wungkuam atau Sanghyang Bongkokan.
2. Batara Siwah.
3. Batara Wrahaspati.
4. Batara Yamadipati.
5. Batara Surya.
6. Batara Candra.
7. Batara Kwera.
8. Batara Tamburu.
9. Batara Kamajaya.
10. Dewi Sarmanasiti.

Anak sulung yang bernama Batara Wungkuam atau Sanghyang Bongkokan mempunyai anak cebol, ipel-ipel dan berkulit hitam. Anak tersebut diberi nama Semarasanta dan diperintahkan turun di dunia, tinggal di padepokan Pujangkara. Semarasanta ditugaskan mengabdi kepada Resi Kanumanasa di Pertapaan Saptaarga.

Dikisahkan Munculnya Semarasanta di Pertapaan Saptaarga, diawali ketika Semarasanta dikejar oleh dua harimau, ia lari sampai ke Saptaarga dan ditolong oleh Resi Kanumanasa. Ke dua Harimau tersebut diruwat oleh Sang Resi dan ke duanya berubah menjadi bidadari yang cantik jelita. Yang tua bernama Dewi Kanestren dan yang muda bernama Dewi Retnawati. Dewi Kanestren diperistri oleh Semarasanta dan Dewi Retnawati menjadi istri Resi Kanumanasa. Mulai saat itu Semarasanta mengabdi di Saptaarga dan diberi sebutan Janggan Semarsanta.

Sebagai Pamong atau abdi, Janggan Semarasanta sangat setia kepada Bendara (tuan)nya. Ia selalu menganjurkan untuk menjalani laku prihatin dengan berpantang, berdoa, mengurangi tidur dan bertapa, agar mencapai kemuliaan. Banyak saran dan petuah hidup yang mengarah pada keutamaan dibisikan oleh tokoh ini. Sehingga hanya para Resi, Pendeta atau pun Ksatria yang kuat menjalani laku prihatin, mempunyai semangat pantang menyerah, rendah hati dan berperilaku mulia, yang kuat di emong oleh Janggan Semarasanta. Dapat dikatakan bahwa Janggan Semarasanta merupakan rahmat yang tersembunyi. Siapa pun juga yang diikutinya, hidupnya akan mencapai puncak kesuksesan yang membawa kebahagiaqan abadi lahir batin. Dalam catatan kisah pewayangan, ada tujuh orang yang kuat di emong oleh Janggan Semarasanta, yaitu; Resi Manumanasa sampai enam keturunannya, Sakri, Sekutrem, Palasara, Abiyasa, Pandudewanata dan sampai Arjuna.

Jika sedang marah kepada para Dewa, Janggan Semarasanta katitisan oleh eyangnya yaitu Batara Semar. Jika dilihat secara fisik, Semarasanta adalah seorang manusia cebol jelek dan hitam, namun sesungguhnya yang ada dibalik itu ia adalah pribadi dewa yang bernama Batara Semar atau Batara Ismaya.

Karena Batara Semar tidak diperbolehkan menguasai langsung alam dunia, maka ia memakai wadag Janggan Semarasanta sebagai media manitis (tinggal dan menyatu), sehingga akhirnya nama Semarasanta jarang disebut, ia lebih dikenal dengan nama Semar.

SEMAR adalah sebuah misteri, rahasia Sang Pencipta. Rahasia tersebut akan disembunyikan kepada orang-orang yang egois, tamak, iri dengki, congkak dan tinggi hati, namun dibuka bagi orang-orang yang sabar, tulus, luhur budi dan rendah hati. Dan orang yang di anugerahi Sang Rahasia, atau SEMAR, hidupnya akan berhasil ke puncak kebahagiaan dan kemuliaan nan abadi.
Baca Selanjutnya..

Rabu, Maret 11, 2009

Minggu, Maret 08, 2009

Misteri Susah Jodoh

Tubuhnya cukup berisi, supel dan simpatik. Ia pun bekerja di sebuah perusahaan ternama. Pertanyaan yang muncul kemudian, adakah sesuatu yang bersifat adikodrati yang melatarbelakangi nasib buruknya itu, misalnya ditaleni, dibuntu, karma dan lain-lainnya. Mungkin yang lebih unik untuk ditelisik, rata-rata sangkal jodoh itu diderita oleh wanita.

Menurut orang-orang tua dulu, masalah jodoh adalah rahasia Tuhan. Jodoh dianggap sebagai rahasia terbesar alam semesta, selain kematian. Sehingga tidak satu pun makhluk yang mampu mengungkapkannya. Tak heran, banyak orang yang dibuat penasaran dengan masalah jodoh ini.

Jika seorang gadis tak kunjung menemukan jodoh memang banyak sebabnya. Adapun, sebab utama yang terbesar pada umumnya berasal dari dalam diri yang bersangkutan. Biasanya dalam drinya sedang terjangkiti sengkala.

“Bila si gadis sudah ngebet nikah, tetapi tak kunjung menemukan jodohnya, bisa jadi karena ada sengkala dalam dirinya. Sengkala inilah yang menghalanginya untuk mendapatkan jodoh. “Sengkala ini tidak kasat mata. Akibatnya bisa nyata. Misalnya, lelaki tidak mau mendekatinya, karena wajahnya berubah tua atau tidak menarik. Umumnya yang mengalami sengkala ini memang para gadis.

Melecehkan Orang Yang Naksir

Menurutnya, sengkala atau problem gaib itu bisa disebabkan beberapa hal. Di antaranya, karena orang yang bersangkutan mendapatkan bumerang dari perbuatannya sendiri di masa lampau. Artinya, dulunya ia pernah menanam angin dan kini sedang menuai badai. Bisa dikarenakan, ia pernah melecehkan orang yang naksir kepadanya atau ia menolak cinta orang tersebut, hingga menyakiti hatinya.

Banyak yang dikarenakan jodohnya ditaleni atau dibuntu lelaki. Kasusnya hampir seragam, dulunya ia menolak cinta, dengan cara menyakitkan hati, sehingga meninggalkan dendam. Pada akhirnya, ia pun pun ditaleni jodohnya.

Sebab lainnya, adalah sengkala karena karma. Artinya, perempuan bersangkutan mendapatkan imbas dari perbuatan orang-orang terdahulu, termasuk ayah, ibu atau orang-orang yang menurunkan darah kepadanya. Apa yang diperbuat moyangnya itu menurun pada dirinya, sehingga mengakibatkan ia sangkal jodoh.

“Adapula yang karena perbuatan orang tua mereka sehingga mereka sangkal jodoh. Jika asalnya ketika berusia 23 tahun sudah memiliki jodoh, tetapi karena adanya sukerta itu, hingga usia 30 tahun lebih belum mendapatkannya.

Cara untuk menyingkirkan sengkala jodoh itu cukup banyak. Salah satunya dengan diruwat, atau dengan menjalankan sebuah ritual yang diperuntukan untuk ngudari sengkala yang sedang merundung orang yang bersangkutan. Biasanya, setelah dilakukan semacam ruwatan atau ritual, orang bersangkutan akan mendapatkan jodohnya.

Banyak sekali cara untuk menutup jodoh orang. Hampir semua orang mengenal cara ini. Cara ini bisa dikatakan sebagai sihir. Biasanya, dilakukan oleh orang-orang yang menaruh dendam, karena cintanya ditolak atau karena lamarannya ditolak. Orang yang melakukannya memang keji.
Baca Selanjutnya..

Selasa, Maret 03, 2009

Keindahan dan Mitos Pantai Parangtritis

Di pesisir selatan Yogyakarta, terdapat sekitar 13 obyek pantai yang memiliki pesona wisata, ternyata Pantai Parangtritis yang selalu menempati peringkat teratas dalam angka kunjungan wisata, dibanding pantai-pantai lainnya. Pantai yang Berlokasi sekitar 27 Km dari kota Yogyakarta ini, dapat dicapai melalui desa Kretek atau rute yang lebih panjang, tetapi pemandangannya lebih indah yaitu melalui Imogiri dan desa Siluk.

Pantai yang termasuk wilayah Bantul ini merupakan pantai yang landai, dengan bukit berbatu, pesisir dan berpasir putih serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara pantai. Di kawasan ini wisatawan dapat berkeliling pantai menggunakan bendi dan kuda yang disewakan dan dikemudikan oleh penduduk setempat. Selain terkenal sebagai tempat rekreasi, parangtritis juga merupakan tempat keramat. Banyak pengunjung yang datang untuk bermeditasi. Pantai ini merupakan salah satu tempat untuk melakukan upacara Labuhan dari Kraton Yogyakarta.

Pada musim kemarau, angin bertiup kencang seperti tak mau kalah dengan deburan ombak yang rata-rata setinggi 2-3 meter. Sering terdengar kabar ada pengunjung pantai selatan hilang terseret gelombang. Anehnya, jenazah pengunjung yang nahas itu, menghilang bagaikan ditelan bumi. Tim SAR rata-rata baru bisa menemukan jenazahnya 2-3 hari kemudian setelah melakukan penyisiran. Biasanya, lokasi penemuan mayat tidak pada area di mana pengunjung tersebut tertelan ombak. Mayat ditemukan ratusan meter, bahkan kadang beberapa kilometer dari lokasi semula.
Di kalangan masyarakat setempat, kejadian misterius semacam itu, semakin menguatkan mitos bahwa penguasa laut yang lazim disebut Nyi Roro Kidul (Ratu Pantai Selatan), suka "melenyapkan" orang yang tidak mengindahkan kaidah alam. Dari sisi ilmiah, kejadian semacam itu makin menguatkan teori bahwa palung laut selatan Jawa memang sarat arus bawah yang terus bergerak. Benda apa saja yang terseret ombak dari bibir pantai, terseret ke bawah dan terdampar pada lokasi berbeda.
Kepercayaan masyarakat setempat tentang legenda Nyi Roro Kidul juga dengan sendirinya melahirkan pesona tersendiri. Hampir setiap malam Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon, para pengunjung maupun nelayan setempat melakukan upacara ritual di pantai tersebut. Acara ritual diwarnai pelarungan sesajen dan kembang warna-warni ke laut. Puncak acara ritual biasanya terjadi pada malam 1 Suro, dan dua-tiga hari setelah hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Intinya, nelayan meminta keselamatan dan kemurahan rezeki dari penguasa bumi dan langit.
Baca Selanjutnya..

Minggu, Maret 01, 2009

TANDA-TANDA ZAMAN AKHIR

Bencana alam, yang tidak dapat dicegah menggunakan sarana teknologi atau tindakan penanggulangan dini, menunjukkan betapa tak berdaya manusia sesungguhnya.
Dari abad ke-20, yang ditengarai sebagai "abad bencana alam", hingga kini, telah terjadi sejumlah bencana alam besar seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, angin tornado, badai, angin topan, angin puyuh, dan banjir, disamping tsunami, dan semua ini telah menimpakan kerusakan parah dan merenggut nyawa jutaan manusia. Ketika seseorang memikirkan fenomena luar biasa ini, dapat dipahami bahwa hal ini memiliki kemiripan dengan fenomena alam yang dinyatakan sebagai pertanda masa awal dari Zaman Akhir.
Menurut apa yang dinyatakan dalam hadits, Zaman Akhir adalah suatu masa yang akan datang menjelang terjadinya hari kiamat, dan ketika nilai-nilai Al Qur'an tersebar luas ke masyarakat. Tahap pertama dari Zaman Akhir adalah di kala manusia menjauhkan diri dari nilai-nilai ajaran agama, ketika peperangan semakin meningkat, dan fenomena alam luar biasa terjadi.
Demikianlah, di dalam sejumlah hadits, kota-kota dan bangsa-bangsa yang dilenyapkan dari lembaran sejarah dikabarkan sebagai tanda-tanda Zaman Akhir. Dalam hadits-hadits yang mengupas masalah tersebut Nabi kita menyatakan:
"Saat (Hari Akhir) tidak akan terjadi hingga ... gempa bumi menjadi sering terjadi." (Bukhari)
"Peristiwa-peristiwa besar akan terjadi di masanya [Imam Mahdi]." (Ibnu Hajar)
Baca Selanjutnya..

Jumat, Februari 27, 2009

Fenomena Alam “WAJAH”

Tiba-tiba saja pada hari jumat lalu dikejutkan dengan perubahan cuaca yang tiba-tiba memburuk.. Padahal dari pagi hingga siang kemudian memasuki sore cuaca masih panas dan tenang. Namun mendadak memburuk menjelang pukul 3 sore,tiba-tiba guntur bersahutan dan angin kencang datang menerpa, kemudian disertai gerimis kecil.
Namun kejadian ini berlangsung cepat (sekitar 40 menit saja).
Saat itu sekitar jam 3 sore lewat sedikit saya baru saja pulang, tetapi saat melihat banyak orang memandang ke langit, saya jadi bengong sendiri ada apa gerangan..
Nah, saat saya melihat ke atas, tepatnya pada matahari yang sudah tertutup awan, terlihat sebuah fenomena alam yang sangat aneh. Aku melihat 3 warna pada langit. Lapisan bawah awan kelabu, lapisan kedua warna merah dan lapisan ketiga warna putih.Namun sebelumnya, mereka yang melihat fenomena ini mengatakan awalnya bentuk awan ini menyerupai seekor naga, namun karena tiupan angin kemudian menjelma menjadi wajah seseorang.
Pertanda apakah ini gerangan? Mungkin yang di Atas Sana Sedang menunjukkan kebesaran-Nya...
Baca Selanjutnya..

Kamis, Februari 26, 2009

Khasiat permata

BANYAK orang percaya dalam batu-batu perhiasan atau permata terdapat "penghuni gaib" yang membuat batu itu bertuah. Tak heran jika seseorang rela mengeluarkan uang hingga bejuta-juta karena menginginkan keberuntungan yang konon muncul karena ia mengenakan batu tersebut. Ada alasan lebih rasional dan ilmiah tentang khasiat batu ini ketimbang sekadar memercayai di dalam batu tersebut ada qadamnya.
Pada dasarnya, hampir semua batuan dapat digunakan untuk pengobatan karena masing-masing mengandung getaran elektromagnetik, beberapa di antaranya :

1. Zamrud

Kandungan kimia Zamrud yang berwarna hijau ini adalah silica, alumunium, soda, dan magnesium. Karena warnanya yang menarik zamrud banyak disukai orang untuk digunakan sebagai perhiasan. Zamrud sangat baik untuk mengatasi penyakit hati (liver) dan masalah di bagian kepala. Orang yang pelupa cocok untuk mengenakannya. Zamrud juga dipercaya mampu mengatasi kencing manis atau penawar sengatan/gigitan binatang berbisa. Zamrud (Be 3 Al 2 SiO 6) adalah batu permata atau batu mulia yang berwarna hijau sampai hijau tua. Zamrud termasuk mineral silikat beril (mengandung beryllium) dan warna hijaunya disebabkan oleh kelumit kromium. Adanya vanadium dan besi yang menyertai kelumit kromium akan menyebabkan ragam zona pada warna hijau tersebut.
Kekerasan zamrud termasuk tinggi (7,5 dalam skala Mohr).
Variasi warna : hijau segar, hijau - kekuningan, hijau - kebirua.
Kadar transparasi : transparan, translusan.
Kilap polis : kilap - kaca.
Index bias : 2,67 - 2,78.
Formula kimia : Be 3 Al 2 SiO 6.
Sistem kristal : Heksagonal.
Penghasil zamrud kualitas tinggi adalah Kolombia, Siberia, Afrika Selatan, Zimbabwe, Australia dan Brazil. Banyak batu-permata berwarna hijau, tetapi hijau jamrud-lah yang dianggap paling mempesona. Sebagai mineral, jamrud termasuk kelompok jenis beril. jenis beril ini sebenarnya ada juga yang berwarna biru, kuning dan merah -- tetapi hanya warna hijaulah yang sejuk dan teduh itulah yang membuatnya bisa tampil sejajar dengan batu-permata-mulia lainya. Uniknya, mayoritas mineral jamrud terlahir dengan membawa ciri khas alami berupa retakan-retakan ataupun serat-serat sehingga kalau bisa menemukan satu yang berwarna bagus dan berbodi mulus...lha, ini dia! Mau tau harganya? dipasar bebas sebentuk jamrud nyaris sempurna dan berukuran besar bisa dinilai di atas US$ 10,000.00 per karatnya! Sebagai batu-permata, jamrud tampak paling anggun dan ideal bila diasah model faset dalam bentuk potongan persegi-empat atau potongan-jamrud (emera-cut), sehingga dia sangat digandrungi oleh kaum pria yang akan merasa bangga kalau dapat memakainya sebagai mata cincin dengan ditretes intan-berlian pada bagian pinggirnya. Mantap lah rasanya.
Aura batu : Menciptakan suasana sejuk, aman dan nyaman, menjaga kesegaran jasmani dan rohani.
Relevansi profesi : Praktis bidang kesehatan,agrobis lingkungan-hidup.
Special Emerald/Zamrut : Menstimulasi visi dan pemahaman yang jelas

2. Pirus ("turquoise")

Pirus sebenarnya bukan 100% batu, namun merupakan campuran tanah, kapur, dan batu. Kandungan kimia pirus terdiri dari alumunium silicate dan hydrated phosphate. Pirus bermanfaat untuk mengatasi penyakit paru-paru, syaraf, mata, penyakit di kerongkongan. Pirus pun mampu menguatkan jantung, memperbaiki peredaran darah, keracunan dalam darah, dan memulihkan tenaga.

3. Batu akik

Batu akik sering dikenakan sebagai perhiasan oleh kaum lelaki. Batu akik inilah yang acap dipercaya mengandung "penghuni gaib". Lebih dari 1.600 tahun lalu tentara Roma menghancurkan batu akik sampai lembut, lalu dicampur dengan air dan direbus, digunakan untuk mengobati penyakit ginjal dan limpa. Malah, ahli pengobatan dari Arab menggunakan bubuk batu akik untuk menghentikan perdarahan dan luka dalam. Bagi yang mengenakannya, batu akik dapat memberikan ketenangan dan mengatasi masalah sukar tidur.

4. Berlian

Berlian dipercaya sebagai master dari segala penyembuhan penyakit. Ia memiliki kekuatan untuk penyucian dan keseimbangan cleansing and balancing) badan. Batu permata ini digunakan untuk menguatkan semua organ di dalam badan, terutama empedu dan ginjal. Berlian juga baik untuk kesehatan usus kecil, kekuatan tulang, kelenjar pineal, dan baik untuk mengaktifkan kelenjar timus. Ada juga orang yang percaya berlian dapat digunakan untuk detoksifikasi atau pengeluaran racun dari tubuh.
Namun perlu diingat, berlian yang belum diproses justru lebih ampuh untuk pengobatan ketimbang yang sudah diproses menjadi perhiasan yang indah. Pemotongan berlian sedikit banyak akan memisahkan atom-atomnya dan memengaruhi getaran yang sudah ada.

5. Mutiara

Pada abad ke-17 ahli pengobatan menggunakan serbuk mutiara yang dicampur dengan air minum sebagai penyembuh penyakit jantung dan keracunan makanan. Serbuk mutiara amat baik untuk mengatasi sakit mata, saluran jantung, TBC, demam, insomnia, dan asma," Kini, serbuk mutiara juga digunakan untuk campuran kosmetik. Mutiara bermanfaat untuk menjadikan kulit halus.

6. Blue Safir

Safir ( Bahasa Ibrani : sapir ) adalah bentuk kristal tunggal aluminium oksida (Al2O3 ), suatu mineral yang dikenal sebagai korundum . Safir dapat ditemukan secara alami sebagai batu permata atau difabrikasi pada boule kristal besar untuk berbagai keperluan, termasuk komponen optik inframerah , permukaan jam, jendela yang kuat, dan wafer untuk deposisi semikonduktor seperti nanorod GaN.
Kelompok korundum termasuk aluminium murni. Sejumlah kecil unsur lain seperti besi , titanium , dan kromium memberikan warna biru, kuning, merah muda, ungu, jingga, atau kehijauan terhadap safir. Safir termasuk semua variasi kualitas mineral korundum kecuali yang memiliki warna merah jenuh penuh, yang dikenal sebagai rubi.
Karakteristiknya :
Variasi warna : Biru, ungu, kuning, oranye, hitam, bening.
Kadar Transparasi : Transparan, translusan, opak.
Kilap Polis : Kilap-intan.
Index Bias : 1,766 - 1,774.
Kadar Keras : 9.
Berat Jenis : 3,47 - 3,55.
Formula Kimia : Al2O3.
Sistim Kristal : Heksagonal.
Wilayah Penghasil : Srilangka, Thailand, Myanmar, Amerika Serikat, Australia.
Relevansi Profesi :
- Priktisi bidang keilmuan,
- perdagangan,
- wirausaha dan eksekutif.
Aura Batu :
- Mengembangkan daya pikir,
- menumbuhkan inspirasi,
- optimisme serta harapan baru.
Peredam penyakit batin Membawa damai dan tenteram batin.yang lebih spesifik..PENGEKAL ASMARA ...


7. Kecubung Asihan

Sekilas tentang kecubung (amethis) Lokasi Ditemukannya Kecubung Di Indonesia Kecubung banyak ditemukan di daerah kalimantan tapi juga ada di daerah daerah lain seperti jawa barat. Selain di Indonesia, Kecubung atau Amethyst ditemukan juga di Brazil, Canada, India, Russia, Madagascar, Namibia, Sri Lanka dan Amerika (Colorado, Georgia, Montana, North Carolina, Pennsylvania, Rhode Island, Virginia). Amethyst adalah lambang Batu Permata dari negara bagian South Carolina-USA (US State Gemstone of South Carolina) dan dari negara bagian Ontario-Canada (Canadian State Gemstone of Ontario, Canada).
Cara Merawat & Menyimpan Kecubung
Bersihkan Kecubung atau Amethyst anda di alat pembersih perhiasan ultrasonic atau dapat pula dengan menggunakan air hangat yang sudah diberi sedikit sabun khusus, kemudian sikatlah perlahan dengan sikat berbulu halus. Jaga jangan sampai Amethyst anda terkena panas atau sinar matahari yang sangat terik dalam waktu lama karena warna batu akan memucat.

Beberapa Kegunaan Kecubung
Di Indonesia kecubung selain sebagai batu perhiasan juga sering dianggap sebagai batu yang bertuah atau berkhasiat, contoh nya ada lah ke cubung hasian yang di percaya mempunyai khasiat untuk mendapat kan simpati dari orang lain dan juga orang menjadi tidak ingin berbuat jahat kepada si pemakai batu tersebut. Tetapi menurut kepercayaan untuk membuat batu tersebut berkhasiat, harus di olah secara alami, atau tidak menggunakan alat alat modern, seperti gerinda atau obat pemoles lainnya, umum nya mereka menggosok nya dengan menggunakan bambu ( bisa bambu hitam atau bambu biasa ), dan terkadang si pembuat juga berpuasa. Selain itu Kecubung juga digunakan untuk meningkatkan kekuatan bathin/spiritual serta kewaspadaan intuitif seseorang. Juga digunakan untuk meredakan sakit kepala.Legenda mengatakan, menggunakan Amethyst atau minum dari cawan yang terbuat darinya, akan mencegah terjadinya keracunan. (Boleh per caya atau tidak).
Baca Selanjutnya..

Rabu, Februari 25, 2009

SEDULUR PAPAT LIMO PANCER

Mengambil dari Kitab Kidungan Purwajati tulisannya dimulai dari lagu Dhandanggula yang bunyinya sebagai berikut:

Ana kidung ing kadang Marmati Amung tuwuh ing kuwasanira Nganakaken saciptane Kakang Kawah puniku Kang rumeksa ing awak mami Anekakake sedya Ing kuwasanipun Adhi Ari-Ari ingkang Memayungi laku kuwasanireki Angenakken pangarah Ponang Getih ing rahina wengi Ngrerewangi ulah kang kuwasa Andadekaken karsane Puser kuwasanipun Nguyu-uyu sabawa mami Nuruti ing panedha Kuwasanireku Jangkep kadang ingsun papat Kalimane wus dadi pancer sawiji Tunggal sawujud ingwang.

Pada lagu diatas, disebutkan bahwa “Saudara Empat” itu adalah Marmati, Kawah, Ari – ari (plasenta/ tembuni) dan Darah yang umumnya disebut Rahsa. Semua itu berpusat di Pusar yaitu berpusat di Bayi. Jelasnya mereka berpusat di setiap manusia. Mengapa disebut Marmati, kakang Kawah, Adhi Ari – Ari, dan Rahsa? Marmati itu artinya Samar Mati (Takut Mati)! Umumnya bila seorang ibu mengandung sehari - hari pikirannya khawatir karena Samar Mati. Rasa khawatir tersebut hadir terlebih dahulu sebelum keluarnya Kawah (air ketuban), Ari – ari, dan Rahsa. Oleh karena itu Rasa Samar Mati itu lalu dianggap Sadulur Tuwa (Saudara Tua). Perempuan yang hamil saat melahirkan, yang keluar terlebih dahulu adalah Air Kawah (Air Ketuban) sebelum lahir bayinya, dengan demikian Kawah lantas dianggap Sadulur Tuwa yang biasa disebut Kakang (kakak) Kawah. Bila kawah sudah lancar keluar, kemudian disusul dengan ahirnya si bayi, setelah itu barulah keluar Ari – ari (placenta/ tembuni). Karena Ari – ari keluar setelah bayi lahir, ia disebut sebagai Sedulur Enom (Saudara Muda) dan disebut Adhi (adik) Ari-Ari. Setiap ada wanita yang melahirkan, tentu saja juga mengeluarkan Rah (Getih=darah) yang cukup banyak. Keluarnya Rah (Rahsa) ini juga pada waktu akhir, maka dari itu Rahsa itu juga dianggap Sedulur Enom. Puser (Tali pusat) itu umumnya gugur (Pupak) ketika bayi sudah berumur tujuh hari. Tali pusat yang copot dari pusar juga dianggap saudara si bayi. Pusar ini dianggap pusatnya Saudara Empat. Dari situlah muncul semboyan ‘Saudara Empat Lima Pusat’

Keempat nafsu yang digambarkan oleh ke empat hewan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Amarah : Bila manusia hanya mengutamakan nafsu amarah saja, tentu akan selalu merasa ingin menang sendiri dan selalu ribut/ bertengkar dan akhirnya akan kehilangan kesabaran. Oleh karena itu, sabar adalah alat untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT.
Supiyah / Keindahan : Manusia itu umumnya senang dengan hal hal yang bersifat keindahan misalnya wanita (asmara). Maka dari itu manusia yang terbenam dalam nafsu asmara/ berahi diibaratkan bisa membakar dunia.
Aluamah / Serakah : Manusia itu pada dasarnya memiliki rasa serakah dan aluamah. Maka dari itu, apabila nafsu tersebut tidak dikendalikan manusia bisa merasa ingin hidup makmur sampai tujuh turunan.
Mutmainah / Keutamaan : Walaupun nafsu ini merupakan keutamaan atau kebajikan, namun bila melebihi batas, tentu saja tetap tidak baik. Contohnya: memberi uang kepada orang yang kekurangan itu bagus, namun apabila memberikan semua uangnya sehingga kita sendiri menjadi kekurangan, jelas itu bukan hal yang baik.

Maka dari itu, saudara empat harus diawasi dan diatur agar jangan sampai ngelantur. Manusia diuji agar jangan sampai kalah dengan keempat saudaranya yang lain, yaitu harus selalu menang atas mereka sehingga bisa mengatasinya. Kalau Manusia bisa dikalahkan oleh saudara empat ini, berarti hancurlah dunianya. Sebagai Pusat, manusia harus bisa menjadi pengawas dan menjadi patokan. Benar tidaknya silakan anda yang menilai.

SEDULUR PAPAT LIMA PANCER DAN SISTEM KEMALAIKATAN.

Setelah Islam masuk P.JAWA kepercayaan tentang saudara empat ini dipadukan dengan 4 malaikat di dunia Islam yaitu Jibril, Mikail , Isrofil, Ijro'il.
Dan oleh ajaran sufi tertentu di sejajarkan denga ke'empat sifat nafsu yaitu:
Nafsu Amarah, Lawwamah, Sufiah dan Mutmainah.

Pertama Jibril atau dalam bahasa ibrani Gabriel artinya pahlawan tuhan. Jabr' El
kekuatan tuhan fungsinya adalah penyampai informasi, didalam islam dikenal sebagai penyampai wahyu pada para nabi.Dalam konsep islam Jawa Jibril diposisikan pada kekuatan spiritual pada KETUBAN. Ada pandangan yang menyatakan setelah N.Muhammad wafat maka otomatis Jibril menganggur karena beliaulah orang yang menerima wahyu terakhir.Tapi tidak demikian dalam pandangan Jawa, setiap orang di sertai Jibrilnya. hakikatnya hanya ada satu Jibril di alam raya ini tapi pancaran cahayanya ada dalam setiap diri. seperti Ruh tidah pernah dinyatakan dalam bentuk jamak didalam Al-Quran. Tetapi setiap diri mendapat tiupan ruh dari tuhan dan ruh tersebut menjadi si A, si B, si C Dst.. satu tetapi terpantul pada setiap cermin sehingga seolah2 setiapm cermin mengandung Ruh, dan manusia sebenarnya adalah cermin bagi sang diri. setiap diri menerima limpahan cahayanya.
Diantara limpahan cahayanya adalah Jibril yang menuntun setiap orang.Jibril akan menuntunmanusia kejalan yang benar.., yang telah membersihkan dirinya, membersihkan cerminya, membersihkan hatinya.Jibril lah yang menambahdaya agar teguh dan tebal keimanan seseorang. dalam khasanah jawa Jibril berdampingan dengan Guru sejati, bersanding dengan diri Pribadi. Jibril tidak mampu mengantarka diri Nabi ke Sidratul Muntaha dalam Mij'raj beliau juga diceritakan ketika Jibril menampakan diri kehadapan rasul selalu ditemani malaikat mulia Lainya yaitu Mikail isrofil Ijroil... Jelas kiranya bahwa kahadiran ketuban ketika membungkus janin ternyata disertai saudara2nya yang lain.
Ditinjau dari keddudukannya yang keluar paling awal maka disebut sebagai kakak atau kakang ( saudara tua ) si bayi.
begitu bayi lahir maka selesailah sudah tugas ketuban secara fisik. tetapi exsistensi ketuban secara ruhaniah ia tetap menjaga dan membimbing bayi tersebut sampai akhir hayat.secara extensi Jibril diciptakan setelah malaikat Mikail. dan Tali Pusar ada lebih dulu dari pada selaput yang membungkus janin di pintu rahim


Ke Dua Malaikat Israfil. Menurut hadis malaikat Israfil diciptakan setelah penciptaan Arsy ( Singgasana Tuhan ) disebut sebagai malaikat penggenggam alam semesta, ia meniup Terompet Pemusnahan Dan Pembangkitan. Ia digambarkan menengadah ke atas untuk melihat jadwal kiamat yang ada di Lawh Al Mahfuzh. Israfil di sepadankan dengan ari-ari, tembuni atau Placenta, Ari-Ari adalah yang memayungi sang janin sampai ketempat tujuan dialah yang memberikan keamanan menyalurkan makanan dan kenyamanan pada janin dengan ari-ari ini kehidupan berlangsung dalam janin.
Exsistensi Ari-ari ini disejajarkan dengan malaikat Israfil Dalam kelahiran janin, Ari-ari diterima sebagai saudara muda ( adik ). Meskipun jasadnya telah tak ada lagi ari-ari tetap memberikan perlindungan bagi manusia setelah dilahirkan,dari sisi keberadaanya malaikat Israfil dicipta terlebih dahulu dari pada malaikat Mikail dan Jibril As. Israfil diyakini sebagai Pelita Hati Bagi manusia agar hatinya tetap terang, Itulah sebabnya sejahat-jahatnya manusia masih ada secercah cahaya dalam hatinya tetap ada kebaikan yang dimilikinya meski hanya sebesar debu...

ketiga adalah Malaikat Mikail, Salah satu malaikat yang menjadi pembesar para malaikat.. Tugas malaikat Mikail adalah Memelihara Kehidupan. Dalam hadis diceritakan bahwa malaikat Mikail mengemban tugas memelihara pertumbuhan pepohonan, kehidupan Hewan juga Manusia.. Dialah yang mengatur angin dan hujan dan membagi rejeki pada seluruh mahluk. Pada konsep sedulur papat yang sudah di sesuaikan dengan ajaran Islam, Tali Pusar merupakan Lokus, tempat dudukan bagi malaikat Mikail dia merupakan tali penghubung bagi kehidupan manusia.Zat zat makanan, Oksigen dan Zat yang perlu dibuang dari tubuh janin agar tidak meracuni tubuh janin. Subhanallah.. dia telah mengatur kehidupan manusia dalam rahim melalui malaikat malaikatnya.. Mikail dipandang orang jawa sebagai saudara yang memberikan sandang, pangan dan papan, Jika seseorang memohon perlindungan tuhan maka Mikail yang akan menjalankan perintah Tuhan untuk melindunginya.

Ke Empat adalah Malaikat Ijroil. Malaikat Maut yang dipercaya sebagai yang bertanggung jawab akan Kematian. Kehadirannya amat ditakuti Manusia.. Jika ajal telah tiba maka ia akan Me wafatkan manusia sesuai waktunya.. Dalam konsep sedulur papat Malaikat maut ini ternyata saudara Manusia sendiri bukan orang lain dan ia tidak akan menyalahi tugasnya.. bila seseorang belum sampai ajalnya dia tak akan mewafatkannya.. Dia hadir untuk meringankan penderitaan manusia, saudara sejati pasti melindungi bila yang bersangkutan selalu dijalan yang benar..Bayangkan bila manusia tidak bisa mati tetapi hidupnya menderita..? apa tidak tersiksa..? bayangkan bila ada orang yang maumati aja sulitnya bukan main.. Nauzubillah..Ijroil disebut sebagai kekuatan Tuhan yang berada didalam Darah, Dalam kehidupan sehari hari Ijroil bertugas untuk menjaga hati yang suci, Jika hati terjaga kesuciannya maka ketakutan akan hidup menderita dan kematian akan tak ada lagi.
Jika ajal telah sampai maka Ijroil mengorganisasi malaikat lainnya, mengorganisasi saudara saudara lainnya untuk mengakhiri hidupnya.
Permana yang memberikan kekuatan pada sang Jiwa diangkat keluar tubuh, sehingga tubuh tak dapat lagi dikendalikan oleh jiwa. Ruh penyambung hidup kita lepas.. tubuh menjadi lunglai lak berdaya dan ini bentuk umum kematian bagi manusia.. loh kok gitu yaa..?
Nah yang tidak umum yaaa.. bila Sang Diri Sejati manusia mampu memimpin saudara-saudaranya untuk melepaskan Jiwa manusia kealam Gaib..Orang demikian sudah mempu menyongsong kematiannya dengan benar, dia memberitahukan pada sanak dan saudaranya kapan kematiannya akan datang..Semua saudara gaib ini sudah menjadi satu dengan tubuh kita, ketika dalam rahim sendiri-sendiri wujudnya. tapi ketika sang Bayi sudah lahir hanya ada satu wujud. Empat saudara kita tetap menyertai kita dalam wujud Ruh.. dan Tidak Kasat Mata..

Ada kutipan Ayat dalam Al-Quran yang perlu di simak..

" In Kullu nafsin lamma alayha hafizh" > 'Setiap diri niscaya ada penjaganya'
Atau" Wa huwa al-qahir fawq iba'dih wa yusril alaykum hafazhah hatta idza ja'a ahadakum al-mawt tawaffathu rusuluna wahum la yufarrithun" >' Dialah yang berkuasa atas semua hambanya. Dan dia mengutus kepada kalian Penjaga-Penjaga untuk melindungimu. Jika seseorang sudah waktunya mati, maka utusan-utusan kami itu mewafatkannya tanpa keliru"

Simbolisasi sedulur papat limo pancer dalam perwayangan :

Semar sebagai pamomong keturunan Saptaarga tidak sendirian. Ia ditemani oleh tiga anaknya, yaitu; Gareng, Petruk, Bagong. Ke empat abdi tersebut dinamakan Panakawan. Dapat disaksikan, hampir pada setiap pegelaran wayang kulit purwa, akan muncul seorang ksatria keturunan Saptaarga diikuti oleh Semar, Gareng, Petruk, Bagong. Cerita apa pun yang dipagelarkan, ke lima tokoh ini menduduki posisi penting. Kisah Mereka diawali mulai dari sebuah pertapaan Saptaarga atau pertapaan lainnya. Setelah mendapat berbagai macam ilmu dan nasihat-nasihat dari Sang Begawan, mereka turun gunung untuk mengamalkan ilmu yang telah diperoleh, dengan melakukan tapa ngrame. (menolong tanpa pamrih).Dikisahkan, perjalanan sang Ksatria dan ke empat abdinya memasuki hutan. Ini menggambarkan bahwa sang ksatria mulai memasuki medan kehidupan yang belum pernah dikenal, gelap, penuh semak belukar, banyak binatang buas, makhluk jahat yang siap menghadangnya, bahkan jika lengah dapat mengacam jiwanya. Namun pada akhirnya Ksatria, Semar, Gareng, Petruk, Bagong berhasil memetik kemenangan dengan mengalahkan kawanan Raksasa, sehingga berhasil keluar hutan dengan selamat. Di luar hutan, rintangan masih menghadang, bahaya senantiasa mengancam. Berkat Semar dan anak-anaknya, sang Ksatria dapat menyingkirkan segala penghalang dan berhasil menyelesaikan tugas hidupnya dengan selamat.
Mengapa peranan Semar dan anak-anaknya sangat menentukan keberhasilan suatu kehidupan? Semar merupakan gambaran penyelenggaraan Illahi yang ikut berproses dalam kehidupan manusia. Untuk lebih memperjelas peranan Semar, maka tokoh Semar dilengkapi dengan tiga tokoh lainnya. Ke empat panakawan tersebut merupakan simbol dari cipta, rasa, karsa dan karya. Semar mempunyai ciri menonjol yaitu kuncung putih. Kuncung putih di kepala sebagai simbol dari pikiran, gagasan yang jernih atau cipta. Gareng mempunyai ciri yang menonjol yaitu bermata kero, bertangan cekot dan berkaki pincang. Ke tiga cacat fisik tersebut menyimbolkan rasa. Mata kero, adalah rasa kewaspadaan, tangan cekot adalah rasa ketelitian dan kaki pincang adalah rasa kehati-hatian. Petruk adalah simbol dari kehendak, keinginan, karsa yang digambarkan dalam kedua tangannya. Jika digerakkan, kedua tangan tersebut bagaikan kedua orang yang bekerjasama dengan baik. Tangan depan menunjuk, memilih apa yang dikehendaki, tangan belakang menggenggam erat-erat apa yang telah dipilih. Sedangkan karya disimbolkan Bagong dengan dua tangan yang kelima jarinya terbuka lebar, artinya selalu bersedia bekerja keras. Cipta, rasa, karsa dan karya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Cipta, rasa, karsa dan karya berada dalam satu wilayah yang bernama pribadi atau jati diri manusia, disimbolkan tokoh Ksatria. Gambaran manusia ideal adalah merupakan gambaran pribadi manusia yang utuh, dimana cipta, rasa, karsa dan karya dapat menempati fungsinya masing-masing dengan harmonis, untuk kemudian berjalan seiring menuju cita-cita yang luhur. Dengan demikian menjadi jelas bahwa antara Ksatria dan panakawan mempunyai hubungan signifikan. Tokoh ksatria akan berhasil dalam hidupnya dan mencapai cita-cita ideal jika didasari sebuah pikiran jernih (cipta), hati tulus (rasa), kehendak, tekad bulat (karsa) dan mau bekerja keras (karya).
Simbolisasi ksatria dan empat abdinya, serupa dengan 'ngelmu' sedulur papat lima pancer. Sedulur papat adalah panakawan, lima pancer adalah ksatriya
Baca Selanjutnya..

Selasa, Februari 24, 2009

seks bertujuan pesugihan

Sebenarnya bukan hal baru aktifitas seks untuk tujuan pesugihan. Anda tentu mengenal: Gunung Kemukus di Sragen, Jawa tengah. Di tempat itu, ratusan orang berlainan jenis yang baru dikenalnya tidak segan-segan melakukan hubungan intim. Tujuannya, bukan untuk kesenangan seks, melainkan mendapatkan kekayaan materi atau pesugihan.
Konon mereka harus berganti pasangan hingga 7 kali (7kali datang ke kemukus).
Tetapi aktifitas seks untuk tujuan semacam itu agaknya tidak terjadi di lereng gunung saja, melainkan merambah juga di kota besar. Yang agak berbeda, pelaku yang ingin memperoleh pesugihan adalah wanita-wanita karir. Mereka melakukannya agar karir pekerjaannya meningkat, ekonomi makin melimpah dan kebutuhan seks pun terpenuhi.
Namun, mereka tetap dapat memilih pria yang ingin dijadikan teman tidurnya. Tentu saja pilihannya jatuh pada pria macho, atletis dan penis besar.
Uniknya, sebelum aktifitas senggama dilakukan, para wanita itu terlebih dahulu melakukan sebentuk ritual mengikuti saran yang diterimanya dari sang dukun. Nah! ritual ini terkadang juga harus mengikutsertakan prianya.
Andaikan pria itu ketakutan atau menolak ikut ritual, dipastikan dia akan ditendang keluar kamar. Para wanita itu akan segera mencari pria lain.
Seperti apakah ritual itu? pokoknya ada deh
Baca Selanjutnya..

Senin, Februari 23, 2009

Berebut Tuah Pangeran Samudra

Banyak cara dilakukan untuk memperingati 1 Muharam 1929 H atau 1 Sura. Salah satunya dengan melaksanakan ritual di tempat-tempat yang dianggap bisa mendatangkan berkah, seperti di Gunung Kemukus. Berikut laporannya.
RATUSAN pengunjung objek ziarah Gunung Kemukus yang berasal dari Sragen dan sekitarnya, serta kota-kota di Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera, Bali dan Kalimantan, bersama-sama melaksanakan larap slambu di kompleks makam Pangeran Samudra, Desa Pendem, Sumberlawang.
Prosesi itu sebagai pertanda pergantian tahun Jawa atau bertepatan dengan peringatan 1 Muharam 1429 H (1 Sura). Pengunjung yang datang sejak pagi hari berkumpul di lokasi makam untuk mengikuti prosesi larap. Bahkan, beberapa di antaranya datang dari jauh, bermalam di lokasi makam, hanya sekadar menunggu upacara itu pada esok harinya.
Mereka berharap berkah dari ritual tahunan itu, dengan berjuang memperoleh sisa air jamasan slambu dan kain mori penutup makam yang diyakini bertuah.
Prosesi larap slambu diawali dengan acara ritual intern juru kunci berupa tahlilan dan pembagian tumpeng pada malam 1 Sura. Juru kunci makam Hasto Pratomo menuturkan, acara itu bertujuan untuk mengucapkan rasa terima kasih kepada Sang Pencipta atas berkah-Nya selama setahun lalu. Dan, berharap agar tahun yang akan datang diberi berkah serupa.
"Acara tahlilan dan doa-doa di mulai pukul 00.00 hingga selesai. Pelaksanaanya tahlilan di serambi Makam Samudra,"

Berebut Air
Keesokan harinya merupakan acara yang ditunggu-tunggu atau acara inti larap slambu. Sejak pukul 07.00 secara berangsur-angsur makam Pangeran Samudra yang merupakan keturunan Raja-raja Majapahit dipenuhi warga dan peziarah.
Air bunga setaman, slambu, dan kain mori diserahkan oleh juru kunci kepada Muspika. Saat larap slambu dilangsungkan, seluruh perangkat dan uborampe dikirab menuju ke aliran sungai yang bermuara di Kedungombo di sebelah timur Gunung Kemukus.
Di sana dua kendi berisi air bunga staman dan kain mori dilarung, sementara slambu dicuci oleh juru kunci.
Di sungai itu beberapa warga sudah menyambut dan berebut air bekas cucian slambu. Hal yang sama juga terjadi di lokasi pembilasan slambu, air sisa bilasan dari tujuh mata air di sekitar Gunung Kemukus menjadi rebutan.
Baca Selanjutnya..

Minggu, Februari 22, 2009

Objek Wisata Ziarah Makam Pangeran Samudro (GUNUNG KEMUKUS)

Objek Wisata Ziarah Makam Pangeran Samudro yang lebih dikenal dengan sebutan “GUNUNG KEMUKUS” selalu menarik untuk diulas. Hal yang menjadikan objek wisata ini menarik adalah pandangan pro dan kontra tentang Makam Pangeran Samudro itu sendiri dan kisah yang beredar di tengah masyarakat. Ada 2 (dua) paradigma yang berkembang di tengah-tengah masyarakat tentang Makam Pangeran Samudro atau Gunung Kemukus. Pertama, adanya keyakinan di sebagian masyarakat bahwa apabila ingin ngalap berkah atau permohonannya terkabul, maka orang yang datang ke Makam Pangeran Samudro harus melakukan ritual berhubungan intim dengan lawan jenis yang bukan suami atau istrinya selama 7 (tujuh) kali dalam satu lapan ( 1 lapan = 35 hari).
Paradigma negatif ini perlu diluruskan agar para peziarah tidak terjebak dalam paradigma dan kepercayaan yang keliru. Setiap peziarah atau pengunjung yang menginginkan permohonan atau keinginannya terkabul haruslah memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan berdo’a dan berusaha di jalan yang benar. Singkatnya, paradigma negatif yang berkembang di tengah masyarakat tersebut tidak benar adanya.
Kedua, berziarah ke Makam Pangeran Samudro atau Gunung Kemukus adalah suatu kegiatan ritual yang mengandung nilai keutamaan dengan mengingat jasa dan keluhuran jiwa dari figur yang diziarahi. Dengan berziarah di tempat tersebut, manusia diharapkan untuk selalu ingat akan kematian sehingga dalam kehidupan sehari-hari mereka akan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dan selalu berbuat kebaikan sesuai dengan keluhuran jiwa dan teladan dari figur yang diziarahi.

Sejarah Pangeran Samudro
Pangeran Samudro adalah putra Raja Majapahit terakhir dari ibu selir. Ketika Kerajaan Majapahit runtuh, Pangeran Samudro tidak ikut melarikan diri seperti saudara-saudaranya yang lain. Bahkan beliau bersama ibunya ikut diboyong ke Demak Bintoro oleh Sultan Demak. Pada waktu itu beliau telah berusia 18 tahun.
Selama berada di Demak, Pangeran Samudro mendapat bimbingan ilmu agama dari Sunan Kalijaga. Ketika dirasa cukup dan usianya telah semakin dewasa maka atas petunjuk dari Sultan Demak melalui Sunan Kalijaga, Pangeran Samudro diperintahkan untuk berguru tentang agama Islam kepada Kyai Ageng Gugur dari Desa Pandan Gugur di lereng Gunung Lawu sekaligus mengemban misi suci untuk menyatukan saudara-saudaranya yang telah tercerai berai. Pangeran Samudro mentaati nasehat tersebut dan pergi berguru pada Kyai Ageng Gugur dengan didampingi oleh dua abdinya yang setia.
Selama berguru kepada Kyai Ageng Gugur, Pangeran diberi ilmu tentang intisari ajaran Islam secara mendalam. Selama itu pula, Pangeran tidak mengetahui bahwa Kyai Ageng Gugur sebenarnya adalah kakaknya sendiri. Ketika dirasa Pangeran Samudro telah menguasai ilmu yang diajarkan, Kyai Ageng Gugur baru menceritakan siapa beliau sesungguhnya. Betapa terkejutnya Pangeran Samudro mendengar cerita tersebut, karena beliau teringat akan amanat Sultan Demak untuk menyatukan saudara-saudaranya. Akhirnya, Pangeran Samudro menceritakan tentang amanat tersebut. Ternyata Kyai Ageng Gugur bisa menerima dan bersedia dipersatukan kembali dan ikut membangun Kerajaan Demak.
Setelah selesai berguru dan tercapai maksud tujuannya, Pangeran Samudro dan dua abdinya kembali ke Demak. Mereka berjalan ke arah barat dan sampailah mereka di Desa Gondang Jenalas (sekarang wilayah Gemolong) kemudian mereka beristirahat untuk melepaskan lelah. Di dukuh tersebut mereka bertemu dengan orang yang berasal dari Demak (Wulucumbu Demak) yang bernama Kyai Kamaliman. Di dukuh ini, Pangeran Samudro berniat bermukim sementara untuk menyebarkan agama Islam.
Setelah dirasa cukup, mereka kembali melanjutkan perjalanan ke arah barat dan sampai di suatu tempat di padang “oro-oro” Kabar. Sampai sekarang tempat tersebut dikenal dengan nama Dusun Kabar, Desa Bogorame (Gemolong). Di tempat ini Pangeran Samudro terserang sakit panas. Walaupun demikian, perjalanan tetap dilanjutkan sampai ke Dukuh Doyong (wilayah Kecamatan Miri). Karena sakit yang diderita semakin parah, Pangeran memutuskan untuk beristirahat di dukuh tersebut.
Ketika sakitnya semakin parah dan dirasa akan sampai pada ajalnya/hampir meninggal, Pangeran Samudro memerintahkan salah seorang abdinya untuk mengabarkan kondisinya kepada Sultan di Demak. Seusai mendengar amanat Sultan, abdi tersebut diperintahkan untuk segera kembali. Dan ketika abdi tersebut kembali ke tempat di mana Pangeran beristirahat, Pangeran Samudro telah meninggal. Selanjutnya sesuai dengan petunjuk Sultan, jasad Pangeran Samudro dimakamkan di perbukitan di sebelah barat dukuh tersebut.
Sebelum pemakaman, diadakan musyawarah di antara orang-orang yang memiliki lahan di sekitar wilayah itu. Mereka bersepakat bahwa lokasi bekas perawatan/peristirahatan Pangeran Samudro akan didirikan desa baru dan diberi nama “Dukuh Samudro” yang sampai kini terkenal dengan nama “Dukuh Mudro”.

Sejarah Penamaan Gunung Kemukus
Pangeran Samudro dan pengikutnya sebenarnya sangat diharapkan untuk kembali ke Kasultanan Demak oleh Sultan Demak, namun ajal terlebih dahulu menjemput Pangeran Samudro. Sultan Demak mengatakan, “Menurut hematku bahwa sakitnya Si Samudro itu sudah tidak bisa diharapkan untuk membaik dan jauh kemungkinan untuk sampai ke Demak. Kiranya jika memang sudah menjadi suratan Yang Maha Kuasa bahwasanya sampai di situ saja riwayatnya, maka saya memberi petunjuk jika Si Samudro sudah sampai ajalnya, maka kebumikanlah jasadnya pada suatu tempat di bukit arah barat laut dari tempat Pangeran Samudro meninggal.
Sebab boleh jadi kelak di sekitar tempat itu akan menjadi ramai sehingga dijadikan tauladan orang-orang di sana”. Pada awalnya keadaan di lokasi Makam Pangeran Samudro sangatlah sepi dan jarang dijamah orang karena letaknya di tengah hutan belantara, serta banyak dihuni oleh binatang-binatang buas. Namun, sedikit demi sedikit keadaan berubah setelah daerah tersebut dihuni oleh para penduduk.
Selanjutnya diterangkan bahwa di atas bukit tempat Pangeran Samudro dimakamkan, apabila menjelang musim hujan ataupun kemarau tampaklah kabut-kabut hitam seperti asap (kukus). Karena hal itulah, penduduk setempat menyebut bukit itu “Gunung Kemukus” sampai dengan saat ini. Demikianlah asal-usul Gunung Kemukus.

Sejarah Sendang Ontrowulan
Setelah menerima kabar dari Abdi Dalem Pangeran Samudro, Sultan Demak kemudian menyampaikan berita meninggalnya Pangeran Samudro tersebut kepada ibu Pangeran Samudro, R.Ay. Ontrowulan. Terkejutlah beliau mendengar berita tersebut dan memutuskan untuk menyusul ke tempat Pangeran Samudro dimakamkan. Kepergian ibunda Pangeran Samudro ke makam putranya diantar oleh abdi Pangeran Samudro yang setia. Ibunda Pangeran Samudro berniat untuk bermukim di dekat Makam Pangeran Samudro dan merawat makam putranya tersebut.
Setelah sampai di pemakaman, ibunda Pangeran Samudro langsung merebahkan badannya sambil merangkul pusara putra satu-satunya yang amat dicintainya.
Sampai pada suatu ketika ia merasa bertemu kembali dengan putranya serta dapat bertatap muka dan berdialog secara gaib :
“Oh Ananda begitu sampai hati meninggalkan aku dan siapa lagi yang kutunjuk sebagai gantimu, hanya engkau satu-satunya putraku dan aku tidak dapat berpisah denganmu”.
Jawab Pangeran Samudro :
“Oh Ibunda, Bunda tentu tidak dapat berkumpul dengan Ananda sebab ibunda masih berbadan jasmani dan selama belum melepas raga, untuk itu harus bersuci terlebih dahulu di sebuah “sendang” yang letaknya tidak jauh dari tempat ini”.
Setelah terbangun dan tersadar dari pertemuan dengan putranya, beliau pun bangkit dan pergi ke sendang yang dikatakan putranya untuk bersuci. Setelah itu, rambutnya yang sudah terurai dikibas-kibaskan dan jatuhlah bunga-bunga penghias rambutnya. Konon bunga-bunga tersebut tumbuh mekar menjadi pepohonan “Nagasari” yang dapat dijumpai di sekitar lokasi hingga kini.
Oleh karena tebalnya rasa kepercayaan ibunda Pangeran Samudro yang melampaui batas keprihatinan, beliau akhirnya dapat mencapai muksa secara gaib sampai badan jasmaninya. Hal ini dikarenakan tak seorang pun tahu kemana perginya R.Ay. Ontrowulan atau dengan kata lain ibunda Pangeran Samudro hilang tak tentu rimbanya. Untuk mengenang peristiwa tersebut tempat bersuci R.Ay. Ontrowulan, diberi nama “Sendang Ontrowulan”.

Sejarah dan Waktu Ziarah di Makam Pangeran Samudro:
1. Setiap hari selalu ada pengunjung yang berziarah ke Makam Pangeran Samudro meskipuntidak banyak. Beberapa di antara mereka bahkan ada yang melakukan suatu pantangan/sesirihtertentu, misalnya melakukan pati geni selama beberapa hari di sana.
2. Setiap Kamis malam Jum’at jumlah pengunjung lebih banyak dari hari-hari biasa.
3. Setiap Kamis malam Jum’at Pon dan Kamis malam Jum’at Kliwon merupakan puncak kunjungan wisatawan/peziarah. Tidak kurang dari 10.000 pengunjung dari berbagai daerah di Jawa dan luar Jawa datang untuk berziarah di tempat ini.
Puncak kunjungan wisatawan/peziarah di Gunung Kemukus terjadi setiap malam Ju’mat Pon di bulan Suro/Muharam. Pengunjung malam Jum’at Pon di bulan Suro/Muharam mencapai 15.000 orang dan pada malam Jum’at Kliwon di bulan Suro/Muharam mencapai 7.000 orang. Pada hari pertama di bulan Suro/Muharam diadakan ritual pencucian selambu makam Pangeran Samudro, yang biasa disebut dengan ritual Larab Slambu/Larab Langse, yang dilanjutkan dengan pentas wayang kulit semalam suntuk sebagai acara rutin tahunan di objek wisata ini.
Waktu yang tepat untuk berziarah menurut literatur yang ada dan tradisi masyarakat di sekitar Gunung Kemukus adalah hari Kamis malam Jum’at Pon. Hal ini bertolak dari kisah pada zaman kerajaan Demak, sebagai berikut :
Pada suatu ketika di hari Jum’at Pon setelah Sultan Demak melaksanakan sholat berjamaah (Jum’atan), beliau melayangkan pandangannya ke atas dan dilihatnya sebuah bingkisan. Kejadian tersebut tidak diketahui oleh seorang pun kecuali oleh Sultan sendiri. Bingkisan tersebut lalu diambil dan didalamnya terdapat kain putih yang bertuliskan “Ini adalah pakaian untuk bekel (Senopati) Tanah Jawa”. Sebuah benda berbentuk “Kotang Ontokusumo”. Kemudian menurut adat, pakaian ini dikenakan oleh orang yang akan memangku jabatan Pangeran Pali.
Kemudian kejadian itu dijadikan sebagai dasar / ketentuan dengan para wali. Ketentuan di mana apabila Sultan Demak berkenan mengadakan pertemuan dengan para wali, maka waktunya ditentukan yaitu tepat pada hari Jum’at Pon untuk memperingati peristiwa penemuan Pusaka Kotang Ontokusumo.
Berdasarkan pada cerita tersebut, masyarakat sekitar kemudian menjadikan malam Jum’at Pon sebagai puncak tahlilan/do’a bersama. Sampai saat ini, pada setiap malam Jum’at Pon banyak orang berduyun-duyun datang untuk berziarah ke Makam Pangeran Samudro di Gunung Kemukus.

Inti Ziarah di Makam Pangeran Samudro
“Sing sopo duwe panjongko marang samubarang kang dikarepke bisane kelakon iku kudu sarono pawitan temen, mantep, ati kang suci, ojo slewang-sleweng, kudu mindeng marang kang katuju, cedhakno dhemene kaya dene yen arep nekani marang panggonane dhemenane” (Kadjawen, Yogyakarta : Oktober 1934)
“Barang siapa berhasrat atau punya tujuan untuk hal yang dikehendaki maka untuk mencapainya harus dengan kesungguhan, mantap, dengan hati yang suci, jangan serong kanan / kiri harus konsentrasi pada yang dikehendaki / yang diinginkan, dekatkan keinginan, seakan-akan seperti menuju ke tempat kesayangannya / kesenangannya”.
Petikan naskah atau wacana tersebut memang dapat ditafsirkan keliru, khususnya oleh masyarakat awam. Ada pendapat yang keliru yang mengatakan bahwa apabila berziarah ke Makam Pangeran Samudro harus seperti ke tempat kekasih/dhemenan dalam pengertian bahwa berziarah ke sana harus membawa isteri simpanan atau teman kumpul kebo serta melakukan hubungan seksual dengan bukan istri atau suami yang sah.. Parahnya, pendapat tersebut telah diterima oleh sebagian besar masyarakat.
Akan tetapi pandangan atau pendapat tersebut tidak benar dan perlu diluruskan. Munculnya pendapat tersebut berawal dari penafsiran pengertian kata “dhemenan”. Pengertian kata “dhemenan” dalam bahasa Jawa diartikan kekasih lain yang bukan isteri/suami sah (pasangan kumpul kebo), kekasih gelap, isteri/suami simpanan. Sehingga pengertiannya menjadi apabila ziarah ke Makam Pangeran Samudro harus membawa dhemenan.
Arti sesungguhnya dari kata “dhemenan” dalam konteks naskah dalam bahasa Jawa tersebut adalah keinginan yang diidam-idamkan, cita-cita yang ingin segera terwujud/tercapai seperti seakan-akan ingin menemui kekasih.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa inti ziarah di Makam Pangeran Samudro di Gunung Kemukus adalah apabila punya kemauan, cita-cita yang ingin dicapai atau apabila menghadapi rintangan yang menghalangi jalan untuk mencapai cita-cita/tujuan tersebut harus dilakukan dengan cara sungguh-sungguh, hati yang bersih suci dan konsentrasi pada cita-cita dan tujuan yang akan dicapai/dituju. Dengan demikian, terbukalah jalan untuk mencapai cita-cita dan tujuan tersebut dengan mudah.

Nilai-nilai Keteladanan Pangeran Samudro
Apabila saat ini Makam Pangeran Samudro selalu ramai dikunjungi oleh peziarah adalah karena adanya keyakinan bahwa semasa hidupnya Pangeran Samudro adalah orang yang mulia, besar jasanya pada bangsa dan negara, serta selalu berbuat baik dan menghormati sesama. Hal-hal yang perlu diteladani oleh para peziarah dari seorang figur Pangeran Samudro adalah :
1. Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Menghargai orang tua sebagai perantara lahir manusia ke dunia.
3. Selalu taat dan setia kepada negara dan Sultan (Pemerintah)
4. Tidak takut menghadapi kesukaran,dan penderitaan dalam menunaikan tugas.
5. Seorang tokoh pendamai/pemersatu bangsa dan selalu bertanggung jawab.
Baca Selanjutnya..

Sabtu, Februari 21, 2009

Mengenal Makluk gaib

1. Jenglot “Monster Kecil” yang Misterius

Beberapa tahun lalu, sekitar akhir tahun 1997, tiba-tiba saja ada “makhluk” misterius yang jadi pembicaraan. Perawakannya kecil dengan tubuh tak lebih dari 12 cm dan rambutnya yang panjang, jarang dan kaku melewati kaki. Makhluk itu dinamakan jenglot. Kabarnya, jenglot itu bukan benda mati. Konon ia hidup, namun tak ada yang pernah tahu kapan bergerak.
Konon, makhluk misterius itu selalu menghabiskan darah manusia yang dicampur minyak japaron. Namun, sekali lagi, tak ada yang tahu kapan ia menenggaknya. Menurut Hendra, dalam menyantap sajiannya itu, jenglot tak menggunakan cara seperti yang dilakukan manusia pada umumnya. Yang jelas, dalam setiap 18 jam, sebanyak 3 cc darah dan minyak wangi yang disajikan akan berkurang sekitar 50 persen sampai 60 persen.
Jenglot pada masa ribuan tahun lalu adalah manusia (seorang pertapa) yang tengah mempelajari ilmu Bethara Karang. Ilmu Bethara Karang diyakini sebagai ilmu keabadian. Artinya, setiap orang yang memiliki ilmu tersebut akan hidup abadi di dunia. “Namun, akibat kutukan, jasad jenglot tidak diterima di dunia sedangkan rohnya tidak diterima di akherat. Maka roh tersebut seperti terpenjara dalam jasad kecil ini,” kata Hendra. Setelah itu, sang pertapa menjadi emosional dan merasa sebagai jawara. Tak pelak, tubuhnya pun menyusut, hingga akhirnya mengecil. Empat taring kemudian tumbuh memanjang, tak sebanding dengan lebar mulutnya. Katanya, itu sebagai lambang keganasan dan sifat liar sang “monster”.

2. Kuntilanak

Kuntilanak (bahasa Melayu: puntianak, pontianak) adalah hantu yang dipercaya berasal dari perempuan hamil yang meninggal dunia atau wanita yang meninggal karena melahirkan dan anak tersebut belum sempat lahir. Nama “kuntilanak” atau “pontianak” kemungkinan besar berasal dari gabungan kata “bunting” (hamil) dan “anak”.
sebenarnya disamping kuntilanak itu kepercayaan orang melayu dan thailand kita dapat menemuinya dlm cerita2 rakyat yg ada di negara lain di dunia. misalnya: banshee di daratan eropa (kalo di inggris ada yang namanya Jenny Greenteeth (lucu juga namanya)).
klo kita lihat ciri2nya, banshee dan kuntilanak sangat mirip:
1. tertawa melengking
2. menangis
3. suka puing2 bangunan ato yg setengah jadi
4. sering bertempat di muara sungai ato pinggiran danau ato kolam
5. menyukai daging anak2 (makanya sering dibilang mereka suka menculik bayi)
Dalam folklor Melayu, sosok kuntilanak digambarkan dalam bentuk wanita cantik yang punggungnya berlubang. Kuntilanak digambarkan senang meneror penduduk kampung untuk menuntut balas. Kuntilanak sewaktu muncul selalu diiringi harum bunga kamboja. Konon laki-laki yang tidak berhati-hati bisa dibunuh sesudah kuntilanak berubah wujud menjadi penghisap darah. Kuntilanak juga senang menyantap bayi dan melukai wanita hamil.
Dalam cerita seram dan film horor di televisi Malaysia, kuntilanak digambarkan membunuh mangsa dengan cara menghisap darah di bagian tengkuk, seperti vampir.
Agak berbeda dengan gambaran menurut tradisi Melayu, kuntilanak menurut tradisi Sunda tidak memiliki lubang di punggung dan hanya mengganggu dengan penampakan saja. Jenis yang memiliki lubang di punggung sebagaimana deskripsi di atas disebut sundel bolong. Kuntilanak konon juga menyukai pohon tertentu sebagai tempat “bersemayam”, misalnya waru yang tumbuh condong ke samping (populer disebut “waru doyong”).
Penangkal : Berdasarkan kepercayaan dan tradisi masyarakat Jawa, kuntilanak tidak akan mengganggu wanita hamil bila wanita tersebut selalu membawa paku, pisau, dan gunting bila bepergian ke mana saja. Hal ini menyebabkan seringnya ditemui kebiasaan meletakkan gunting, jarum dan pisau di dekat tempat tidur bayi.
Menurut kepercayaan masyarakat Melayu, benda tajam seperti paku bisa menangkal serangan kuntilanak. Ketika kuntilanak menyerang, paku ditancapkan di lubang yang ada di belakang leher kuntilanak. Sementara dalam kepercayaan masyarakat Indonesia lainnya, lokasi untuk menancapkan paku bisa bergeser ke bagian atas ubun-ubun kuntilanak.
3. Buta/buto
coba teman2 lihat ciri2nya dan bandingkan dgn Ogre, mereka bnyk memiliki kesamaan:
1. memiliki ukuran yg cukup tinggi (9-10 kaki)
2. warna hijau ato hijau keabu-abuan
3. pemakan daging Buto Ijo (Jawa ) = Ogre ( Inggris, Celt )
Ciri2:
Bentuk: raksasa bertubuh hijau ( hijau tua )
Watak: beringas, memakan korban manusia.
Tinggal: Buto Ijo di Pohon besar, kalo jadi peliharaan
biasanya dibuatkan kamar khusus.
Ogre di hutan ato rawa-rawa.
Status: Buto Ijo adl bangsa jin yg bisa dipelihara utk
pesugihan, tapi ada juga yg bebas n liar.
Ogre adl jin liar.
4. Genderuwo
Genderuwo adalah makhluk halus yang menyerupai kera tapi berbadan tinggi dan besar, makhluk ini suka tinggal di pepohonan, sepeti pohon beringin dan pohon-pohon besar lainnya karena wujudnya yang seperti kera raksasa.
Genderuwo tidak dapat dilihat oleh orang biasa tapi pada saat tertentu dia mau menampakkan dirinya.
Genderowo Mirip dgn Troll (bnyk orang yg beranggapan troll itu kecil, tp dalam legendanya troll itu cukup besar) (kita kesampingkan dulu troll dlm LOTR dan Harry Potter)
1. tinggi (7-8 kaki)
2. memiliki rambut lebat hampir di seluruh tubuhnya (makanya sering digambarkan berambut gondrong bgt)
3. biasanya berdiam di tempat yg pohon ato semak2nya lebat ato berbatu (seperti bagian bwh jembatan tempo dulu)
5. Tuyul
Tuyul adalah makhluk yang sering ditampilkan dalam cerita fiksi Indonesia. Dalam berbagai film atau gambar tuyul digambarkan sebagai makhluk halus berwujud anak kecil yang kerdil, perawakannya gundul, dan suka mencuri. Tuyul juga kadang-kadang digambarkan bekerja pada seorang majikan manusia untuk alasan tertentu. Adapun tuyul digambarkan mempunyai sifat seperti anak-anak normal biasa dimana dia harus mencari induk semang sebagai ibu kandungnya.Dia digambarkan sebagai bayi yang mati baru beberapa bulan lalu dibangkitkan oleh dukun sebagai tuyul untuk tujuan-tujuan tertentu yang tidak baik.Tuyul adalah salah satu folklore dari pulau jawa disamping kuntilanak,genderuwo,banaspati,dsb.Tuyul mempunyai sifat yang sama dengan balita pada umumnya.Dalam berbagai macam film tuyul dijelaskan sebagai sebuah roh suruhan dari induknya guna mencari kekayaan dengan cara mencuri dari orang-orang kaya atau yang disuruh induk semangnya
Tuyulmirip dengan Imp, sebenarnya makhluk ini tdk berbahaya tp yg berbahaya itu manusia yg memanfaatkan mereka.
1. kecil (sekitar 1-2 kaki)
2. jahil tp penakut
6.Mothman Indonesia
“istilah org chinese Cui Kui a.k.a Hantu Air “
Ciri-ciri :
- Tinggi & Gede berbulu2
- badan agak membongkok
- Mata warna merah
Sekilas klo dilihat ktnya mirip ama Manusia Kera tp kakinya pendek.
Tinggalnya didalam air. Soalnya menurut org di Pontianak yg tinggal di pinggiran Sungai Kapuas mahluk ini sering banget kluar tengah malam. katanya mereka biasa klo kluar lbh dari 1 org. n org klo kita ketemu Mothman. harus cpt cepet kabur. karna klo dia dah tangkap kita raga / tubuh kita di pake mereka dan kita yg menjadi Mothman itu.
7.Kura- Kura Raksasa
Ciri-ciri :
- yg pasti yah mirip kura2.hehehehe
- Gede banget (ukurannya 1/3 dari sungai kapuas
- Jarang muncul, klo muncul biasa cuman klihatan tempurungnya n ga smua org bisa lihat
Nah klo yg ini gw ga gitu ngerti deh. katanya kura2 ini muncul pas klo air pasang.
Munculnya juga tengah malam. kata tmnnya tmn gw yg suka mancing ikan ktnya org2 blg klo kita mancing ikan di pinggiran sungai Kapuas, klo umpanmu termakan ama kura2 itu, terasa beda ama kita dapet ikan. gw juga ga gitu ngerti seh. pokoknya panjingan kita lbh berat dari biasanya. kita ga boleh lawan ama pancingannya. talinya harus di potong.
8.setan Gundul Pringis
merupakan setan yang berupa kepala orang yang lagi ketawa meringis, kepala orang itu nyambung ke usus dan jantungnya menurut orang-orang hantu ini jenis hantu yang ganas.
Di kalangan masyarakat Jawa Tengah, terutama bagian selatan, nama hantu ini sudah lama dikenal. Wujudnya mirip buah kelapa. Kalau dipegang tiba-tiba menyeringai! Buah kelapa itu punya mata, hidung, mulut, dan telinga! Mirip kepala manusia! Kalau menggoda orang biasanya pada malam hari. Diawali dari bunyi jatuhnya buah kelapa, orang lalu tertarik untuk mencari di kebun yang gelap. Begitu ketemu dan diangkat… ya itu tadi~’buah’ tersebut tiba2 menyeringai! Seram sekali wujudnya. Orang yang menemukan jelas akan terbirit-birit. Begitu kisahnya.
(NB : Dalam bahasa Jawa, ‘gundul’ berarti ‘kepala’ & ‘pringis’ berarti ‘seringai’.)
9.Biyung Tulung (Jawa) = Poltergeist (Inggris-Amrik)
Ciri2:
Bentuk: tak berwujud, hanya suara, tapi diyakini ada
hub-nya dgn roh2 org yg mati penasaran.
Watak: suka menakut-nakuti, meneror, menyebabkan
org yg diganggu mjd gila, sakit jiwa.
Tinggal: di tempat2 yg pernah terjadi kematian tragis,
spt area kecelakaan, tempat2 pembunuhan.
Status: roh2 penasaran yg menjadi jahat krn masa
lalu yg sangat tragis.
10. Lelepah (Jawa) = Troll (daerah Celt, Skandinavia)
Ciri2:
Wujud: mahluk besar dgn wajah buruk, suka bawa
senjata sperti gada atau golok besar.
Watak: agak lamban & tolol, tp sebenarnya ganas,
jin karnivor yg doyan manusia.
Tinggal: di pohon2 besar, hutan.
Status: termasuk jin yg kebanyakan berada di hutan,
liar, suka berburu apa saja termasuk manusia.
11. Wewe Gombel
Wewe Gombel adalah sebuah istilah dalam tradisi Jawa yang berarti roh jahat atau hantu yang suka mencuri anak-anak, tapi tidak mencelakainya. Konon anak yang dicuri biasanya anak-anak yang ditelantarkan dan diabaikan oleh orang tuanya. Wewe Gombel biasanya akan menakut-nakuti orang tua si anak atas sikap dan perlakuannya kepada anaknya sampai mereka sadar. bila mereka telah sadar, Wewe Gombel akan mengembalikan anaknya.
Menurut cerita, Wewe Gombel adalah roh dari seorang wanita yang meninggal bunuh diri lantaran dikejar masyarakat karena telah membunuh suaminya. Peristiwa itu terjadi setelah suami dari wanita itu berselingkuh dengan wanita lain. Sang suami melakukan hal itu karena istrinya tak bisa memberikan anak yang sangat diharapkannya. Akhirnya ia dijauhi dan dibenci suaminya lalu dikucilkan sampai menjadi gila dan gembel.
Wewe (Jawa) = Nymph (daerah2 Eropa)
Ciri2:
Bentuk: perempuan yg berwajah buruk/kasar, rambut
panjang, pakaian dari kain minimalis,
payudara panjang sampe paha (Wewe),
telinga panjang runcing (Nymph).
Watak: liar, suka berisik, cekikikan, jahil, suka culik
orang terutama anak kecil, tapi jrg bunuh.
Tinggal: biasanya berkelompok, di pohon2 tinggi/
besar, di hutan2.
Status: jenis jin liar, sering jahil, tapi kadang juga
mau menolong manusia.
12. Onggo-Inggi
Adl jin yg tinggal di perairan. Berwatak jahat karena suka memakan korban manusia. Jin ini
tinggal di tempat seperti sungai besar atau danau. Secara kasat wujudnya berupa kepala
tanpa badan, dan berambut sangat panjang, berkelana di dalam air. Onggo-Inggi sering
memakan korban org yg sedang berenang di perairannya. Caranya menyerang adl dengan
membelit korbannya dgn rambut panjangnya, lalu org itu dibawa ke tengah sampai kelelahan
baru kemudian ditarik ke dalam air. Kalo sudah bgt, korban tak akan kembali lagi ke dunia.
Org2 percaya Onggo-Inggi memakan korbannya. Dan jasad korban Onggo-Inggi jarang sekali
bisa diketemukan. Selalu hilang.
Apabila perairan kering, Onggo-Inggi juga tak akan bisa ditemukan krn pada dasarnya ia adl
mahlik gaib. Air adl medianya utk masuk ke dunia manusia dan mencari mangsa.
13.Uwel
Adl jin air yg hampir mirip dgn Onggo-Inggi. Hanya saja sejauh ini blm ada org yg bisa
menggambarkan wujud kasat Uwel. Mahluk ini juga suka memangsa korban, tak hanya
manusia tapi juga hewan yg berada di perairannya. Salah satu kesaksian ttg aksi Uwel,
adl ketika mahluk ini memangsa kerbau yg sedang dimandikan di sungai. Tiba2 ada pusaran
air di tengah sungai dan kerbau itu terseret ke tengah. Badan kerbau itu berputar2 mengikuti
pusaran, dgn posisi kaki di atas dan kepala terbenam ke air. Setelah pusaran itu berhenti,
kerbau itu sudah mati mengambang. Setelah bangkai kerbau itu dibawa ke pinggir sungai,
kepala kerbau itu berlubang tepat di bagian ubun-ubun. Org2 mempercayai bahwa kerbau
itu telah dibunuh Uwel, dan dihisap darahnya.
14.Wilwo
Adl jin yg berwujud seperti manusia berwajah bopeng, tapi tangannya panjang hampir
menyamai tinggi badannya. Jin ini suka menggoda anak2. Kalo ada anak2 yg bermain di luar
rumah sampai melebihi maghrib, bisa2 didatangi mahluk ini. Anak itu diajak main, digendong,
ditimang-timang, dsb. Tapi si bocah tak akan menangis krn pengaruh gaib mahluk ini.
Meskipun sering membuat para org tua cemas, tp sebenarnya Wilwo tak pernah menyakiti.
Dia tak sejahat Wewe atau Genderuwo yg kalo sudah menculik anak tak mau memulangkan.
Wilwo selalu memulangkan anak yg diajaknya bermain. Kadang dia juga mendatangi anak2
pada waktu malam saat semua org sudah tidur, dan mengajak anak2 itu bermain.
Wilwo katanya sering muncul di daerah lereng Gunung Merapi. Dan keberadaannya dimaklumi
oleh penduduk sekitar.
15. Memedi Colok
Adl jenis jin yg tujuannya cuma menakut-nakuti org. Wujudnya adl nyala api seperti lilin,
bergerak mengambang di udara. Kadang juga mengecoh org yg sedang keluar malam,
dari kejauhan seperti rombongan org membawa obor tp bgt dekat ternyata cuma obor tanpa org yg membawa. Kadang juga mengejar org sampai ketakutan. Tapi tak ada kasus org sampai mati gara2 mahluk ini.
16. Bolosewu
Adl jin dalam jumlah banyak. Temanku pernah suatu ketika hiking di gunung Lawu, dia
membabati semak2 untuk mencari jalur baru. Ketika pulang dari gunung, dia baru kerasa
gak bisa jalan, bahkan berdiri aja gak bisa. Dan kakinya terasa sangat sakit. Sebulan lebih
dia sakit. Baru setelah didatangkan org pintar, diketahui ternyata kaki temanku itu dirasuki
jin jenis Bolosewu. Gara2nya krn temanku telah merusak tempat tinggal jin ini saat dia
membabati semak di gunung. Setelah diobati scr magic, baru temanku itu bisa sembuh.
Temanku yg lain, seorang penganut ilmu Kejawen, malah memanfaatkan jin Bolosewu untuk
beladiri. Caranya, jin ini diundang melalui sebuah mantra dan dirasukkan ke dalam tubuh.
Efeknya, tubuh akan menjadi lebih kuat, kebal, dan serangan menjadi penuh tenaga.
17. Kuncung dan Gombak
Adl dua jenis jin yg katanya berkerabat. Belum ada yg kasih tahu ttg wujud kasat dari mahluk
ini. Tapi yg jelas mahluk ini tergolong jin yg nakal. Mereka hobby merasuki org, membuat
org tiba2 meracau, teriak2, tidak senonoh, lalu sakit selama berhari-hari. Menurut Bude-ku,
untuk mengusir jin ini harus dgn berkomunikasi. Jin yg merasuki itu harus ditanyai apa
maunya. Biasanya jin ini akan meminta makanan tertentu, salah satunya Gecok, makanan
khas Jawa yg katanya juga disukai mahluk ini. Kata Bude-ku, jin jenis Kuncung & Gombak ini
banyak tinggal di Hutan Roban. Mungkin mereka juga tinggal di hutan2 lain.
18. Kanthong Kiwil
Adl jin yg wujudnya mirip manusia. Memakai pakaian kemeja Jawa hitam, memanggul
buntelan besar dari kain. Dia suka muncul malam hari saat sudah sepi, lalu meminta kepada
tukang ojek atau tukang becak untuk mengantar ke tempat tertentu. Tapi mahluk ini tak pernah bicara, cuma memakai isyarat tangan kalo berkomunikasi dgn manusia. Tapi hati2, mahluk ini dikenal cukup kejam. Kalo sampe org yg ditemuinya mengatakan atau menggumam hal yg buruk ttg mahluk itu, dia akan melakukan sesuatu yg berbahaya bagi keselamatan org tadi.
Pernah ada sebuah kesaksian dr seorang tukang becak yg mengantar mahluk ini, krn si tkng
becak ini ngomongin hal yg buruk ttg si Kanthong Kiwil, tiba2 mahluk gaib ini turun dr becak
dan melemparkan becak itu ke sungai padahal si tukang becak masih duduk di sedel.
Untung tukang becak itu tidak celaka maut, dan dia baru sadar siapa yg sedang dia hadapi. Tapi mahluk itu sudah menghilang entah kemana.
Ada yg menyamakan Kanthong Kiwil dgn mahluk gaib Jawa lainnya yg disebut Kurcaca.
Keduanya sama2membawa buntelan besar yg entah isinya apa.
Tapi ada keyakinan bahwa barang siapa bisa merebut buntelan yg dibawa mahluk itu,
akan menjadi kaya raya. Begitu mitosnya.
19. Engklek-Engklek
Adl mahluk sangar yg ditakuti org Jawa sejak jaman dulu. Mahluk ini berwujud menyeramkan, menyerupai monster tinggi kurus, berkeliaran di daerah kuburan membawa bangkai. Ada yg bilang bangkai yg dibawa itu adl mayat yg diambil mahluk ini dari kuburan. Mahluk itu apabila muncul selalu bersuara, “Klek… klek… klek !” dengan nyaring memecah keheningan malam.
Tapi sekarang sudah jarang orang yg bercerita ttg mahluk ini. Mahluk ini kisahnya sudah
tertelan kemajuan jaman, seperti halnya dengan Lelepah. Tapi bukan tidak mungkin, mahluk
ini masih menghantui daerah2 terpencil, dan tentu saja yg ada kuburannya.
20.Jelangkung
“datang tak dijemput, pulang tak diantar”

Jelangkung adalah salah satu permainan di Indonesia yang sebenarnya tabu untuk dilakukan. Hanya orang - orang nekatlah yang melakukannya, sekaligus orang - orang yang tak tahu resiko apa yang akan mereka petik setelah bermain Jelangkung.
Melibatkan roh - roh penasaran, yang di dunianya sendiri kebingungan mencari jalan yang sesungguhnya, gelap dalam perjalanan, mendadak terseret oleh panggilan manusia yang berkumpul memanggil namanya. Yang akhirnya roh penasaran tersebut menginginkan lebih , karena manusia - manusia yang telah memanggilnya menyentakkanya dari perjalanannya menuju alam baka, meminta untuk pertanggungjawaban manusia.
21.Babi Ngepet

Menurut urban legend yang pernah aku dengar, Babi Ngepet itu sebetulnya adalah manusia biasa yang mempunyai “ilmu” untuk mengubah dirinya jadi siluman berwujud babi, tujuannya untuk mencuri uang atau benda-benda berharga milik orang lain. Babi Ngepet biasanya beoperasi pada malam hari, untuk jadi Babi Ngepet seseorang harus mempunyai partner yang tugasnya untuk menjaga lilin sebab konon katanya kalau lilinnya sampai padam si manusia yang menjelma jadi babi tersebut tidak bisa kembali kewujud aslinya.
Jadi Babi Ngepet tidak bisa di pisahkan dari nyalanya lilin
22.Pocong

Pocong adalah sejenis hantu yang berwujud pocong. Di Malaysia, hantu semacam ini dikenal pula sebagai hantu bungkus.
Penggambaran pocong bervariasi. Dikatakan, pocong memiliki wajah berwarnah hijau dengan mata yang kosong. Penggambaran lain menyatakan, pocong berwajah rata dan memiliki lubang mata berongga atau tertutup kapas dengan wajah putih pucat. Mereka yang percaya akan adanya hantu ini beranggapan, pocong merupakan bentuk protes dari si mati yang terlupa dibuka ikatan kafannya sebelum kuburnya ditutup.
Meskipun pocong dalam film sering digambarkan bergerak melompat-lompat, mitos tentang pocong malah menyatakan pocong bergerak melayang-layang. Hal ini bisa dimaklumi, sebab di film-film pemeran pocong tidak bisa menggerakkan kakinya sehingga berjalannya harus melompat-lompat. Keadaan ini pula yang menimbulkan suatu pernyataan yang biasa dipakai untuk membedakan pocong asli dan pocong palsu di masyarakat:
Lihat saja cara berjalannya. Bila berjalannya melompat-lompat, lempar saja dengan batu, pasti akan teriak-teriak.
Kepercayaan akan adanya hantu pocong hanya berkembang di Indonesia, terutama di Jawa dan Sumatera. Walaupun penggambarannya mengikuti tradisi muslim, umat beragama lain pun ternyata dapat mengakui eksistensi hantu ini.
23.Bahu Laweyan
Dalam perspektif Jawa dikenal istilah Bahu Laweyan. Yaitu, perempuan yang memiliki ciri-ciri khusus pembawa sial. Siapa saja yang melakukan hubungan intim dengan perempuan tersebut bakal mati dengan cara mengenaskan. Bagaimana asal muasalnya sampai lahir perawan Bahu Laweyan?
Perempuan Bahu Laweyan adalah perempuan yang memiliki ciri khusus berupa toh (tompel) sebesar uang logam yang terletak pada bahu kiri. Ada kepercayaan bahwa kehidupan perempuan Bahu Laweyan berjalan tidak normal. Hal ini disebabkan perempuan Bahu Laweyan dipengaruhi oleh aura mahkluk halus yang sangat jahat.
Mitos seperti ini mulai berkembang pada abad IX, seperti digambarkan dalam Serat Witaradya karya Raden Ngabehi Ronggowarsito yang dikutip ulang oleh Misteri: Perawan Bahu Laweyan itu sesunggunya memang ada, tetapi jumlahnya dapat dihitung dengan jari. Keberadaannya mulai diperhitungkan sejak abad sembilan (921 M) saat kejayaan Keraton Pengging Witaradya.
Kisah itu dimulai ketika kerajaan mengadakan upacara wilujengan (ulang tahun penobatan) sang raja. Ternyata sang raja memiliki sahabat yang sangat banyak, bukan hanya dari kalangan manusia tetapi juga dari para lelembut. Beliau memiliki sahabat seorang Raja Brahala ( raja setan) yang bernama Gandarwa Kurawa.
Saat upacara dimulai Gandarwa Kurawa sangat tertarik dengan kecantikan putri raja yang bernama Dewi Citrasari. Meski teratrik, tetapi raja setan itu tidak dapat berbuat apa-apa karena sungkan dengan sang raja yang sekaligus sahabat karibnya. Sebagai pelampiasan, Gandarwa Kurawa berkeinginan memiliki seorang putri yang cantiknya seperti Dewi Citrasari. Segala kekuatan dan kesaktian dikerahkan saat ia berhubungan intim dengan sang permaisuri. Hasilnya, dua zat hidup, yaitu jiwa manusia dan jiwa iblis bersatu dalam sebuah benih. Dan ketika bayi tersebut lahir maka bayi itu memiliki tanda khusus yang oleh masyarakat disebut dengan nama perawan Bahu Laweyan.
24. Sundel Bolong

Sundel bolong dalam mitos hantu Indonesia digambarkan dengan wanita berambut panjang dan bergaun panjang warna putih. Digambarkan pula terdapat bentukan bolong di bagian punggung yang sedikit tertutup rambut panjangnya sehingga organ-organ tubuh bagian perut terlihat. Dimitoskan hantu sundel bolong mati karena diperkosa dan melahirkan anaknya dari dalam kubur. Biasanya sundel bolong juga diceritakan suka mengambil bayi-bayi yang baru saja dilahirkan.
Perwujudan ini sangat kuat digambarkan dalam film horor Indonesia tahuan 80-an dimana banyak diperankan oleh aktris kawakan Suzanna.
25.Leak

Dalam mitologi Bali, Leak adalah penyihir jahat. Le artinya penyihir dan ak artinya jahat. Leak hanya bisa dilihat di malam hari oleh para dukun pemburu leak. Di siang hari ia tampak seperti manusia biasa, sedangkan pada malam hari ia berada di kuburan untuk mencari organ-organ dalam tubuh manusia yang digunakannya untuk membuat ramuan sihir. Ramuan sihir itu dapat mengubah bentuk leak menjadi seekor harimau, kera, babi atau menjadi seperti Rangda. Bila perlu ia juga dapat mengambil organ dari orang hidup.
Diceritakan juga bahwa Leak dapat berupa kepala manusia dengan organ-organ yang masih menggantung di kepala tersebut. Leak dikatakan dapat terbang untuk mencari wanita hamil, untuk kemudian menghisap darah si bayi yang masih di kandungan. Ada tiga leak yang terkenal. Dua di antaranya perempuan dan satu laki-laki.
Menurut kepercayaan orang Bali, Leak adalah manusia biasa yang mempraktekkan sihir jahat dan membutuhkan darah embrio agar dapat hidup. Dikatakan juga bahwa Leak dapat mengubah diri menjadi babi atau bola api, sedangkan bentuk Leyak yang sesungguhnya memiliki lidah yang panjang dan gigi yang tajam. Beberapa orang mengatakan bahwa sihir Leak hanya berfungsi di pulau Bali, sehingga Leak hanya ditemukan di Bali.
Apabila seseorang menusuk leher Leak dari bawah ke arah kepala pada saat kepalanya terpisah dari tubuhnya, maka Leak tidak dapat bersatu kembali dengan tubuhnya. Jika kepala tersebut terpisah pada jangka waktu tertentu, maka Leak akan mati.
Topeng leak dengan gigi yang tajam dan lidah yang panjang juga terkadang digunakan sebagai hiasan rumah.
Rangda adalah ratu dari para leak dalam mitologi Bali. Makhluk yang menakutkan ini diceritakan sering menculik dan memakan anak kecil serta memimpin pasukan nenek sihir jahat melawan Barong, yang merupakan simbol kekuatan baik.
Diceritakan bahwa kemungkinan besar Rangda berasal dari ratu Manendradatta yang hidup di pulau Jawa pada abad yang ke-11. Ia diasingkan oleh raja Dharmodayana karena dituduh melakukan perbuatan sihir terhadap permaisuri kedua raja tersebut. Menurut legenda ia membalas dendam dengan membunuh setengah kerajaan tersebut, yang kemudian menjadi miliknya serta milik putra Dharmodayana, Erlangga. Kemudian ia digantikan oleh seseorang yang bijak. Nama Rangda berarti juga janda.
Rangda sangatlah penting bagi mitologi Bali. Pertempurannya melawan Barong atau melawan Erlangga sering ditampilkan dalam tari-tarian. Tari ini sangatlah populer dan merupakan warisan penting dalam tradisi Bali. Rangda digambarkan sebagai seorang wanita dengan rambut panjang yang acak-acakan serta memiliki kuku panjang. Wajahnya menakutkan dan memiliki gigi yang tajam.
Baca Selanjutnya..