Photobucket

Senin, Januari 26, 2009

SUNAN KUDUS DAN MURIA

JEJAK SANG WALI DAN DAGING SAPI

Di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, siapapun dengan mudah bisa menemukan jenang (makanan khas masyarakat setempat yang terbuat dari tepung beras ketan) dan pabrik rokok. Itulah mengapa kota ini populer dengan nama "Kota Jenang" dan "Kota Kretek". Berziarah ke Menara Kudus Namun, ada predikat lain yang membuat masyarakat Kudus bangga dengan kotanya, yakni "Kota Wali". Di kota inilah gerakan penyebaran Islam di Pulau Jawa oleh Wali Songo dimulai.
Kota ini pula tempat tinggalnya dua wali terkemuka, Sunan Kudus dan Sunan Muria.
Hingga kini, tapak-tapak sejarah dua ulama besar itu masih bisa kita jumpai di sudut-sudut kota tersebut. Di pusat Kota Kudus, tepatnya di kampung Kauman, masih bisa kita saksikan Masjid Al Aqsa atau Al Manar berdiri megah. Beberapa bangunan bercorak arsitektur Hindu yang dibangun sekitar tahun 956 Hijriyah (1549 Masehi) tegak di sekelilingnya. Kompleks masjid dan bangunan itulah yang populer dengan sebutan Menara Kudus itu.
Setiap hari, ratusan peziarah yang datang silih berganti dari berbagai daerah --baik di Jawa maupun luar Jawa, seperti Sumatra Kalimantan dan Sulawesi-- berkunjung kesana. Ada beberapa makam dalam kompleks itu, antara lain makam Sunan Kudus (bernama kecil Ja'far Shodiq) beserta para pangeran dan pengikutnya. Memasuki kompleks makam baik di siang atau malam hari, kita seperti berada di dalam masjid saja layaknya. Lantunan ayat-ayat suci Al Quran dan tahlil selalu berkumandang merdu dari para peziarah, terutama di sekeliling nisan makam Sunan Kudus yang terbungkus tirai putih.

SUNAN KUDUS
Sunan Kudus dilahirkan dengan nama Jaffar Shadiq. Dia adalah putra dari pasangan Sunan Ngudung, adalah panglima perang Kesultanan Demak Bintoro, dan Syarifah, adik dari Sunan Bonang. Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 1550.Sunan Kudus pernah menjabat sebagai panglima perang untuk Kesultanan Demak, dan dalam masa pemerintahan Sunan Prawoto, dia menjadi penasihat bagi Arya Penangsang. Selain sebagai panglima perang untuk Kesultanan Demak, Sunan Kudus juga menjabat sebagai hakim pengadilan bagi Kesultanan Demak.Dalam melakukan dakwah penyebaran Islam di Kudus, Sunan Kudus menggunakan sapi sebagai sarana penarik masyarakat untuk datang untuk mendengarkan dakwahnya. Sunan Kudus juga membangun Menara Kudus yang merupakan gabungan kebudayaan Islam dan Hindu yang juga terdapat Masjid yang disebut Masjid Menara Kudus.Pada tahun 1530, Sunan Kudus mendirikan sebuah mesjid di desa Kerjasan, Kudus Kulon, yang kini terkenal dengan nama Masjid Agung Kudus dan masih bertahan hingga sekarang. Sekarang Masjid Agung Kudus berada di alun-alun kota Kudus, Jawa Tengah.Peninggalan lain dari Sunan Kudus adalah permintaannya kepada masyarakat untuk tidak memotong hewan kurban sapi dalam perayaan Idul Adha untuk menghormati masyarakat penganut agama Hindu dengan mengganti kurban sapi dengan memotong kurban kerbau, pesan untuk memotong kurban kerbau ini masih banyak ditaati oleh masyarakat Kudus hingga saat ini.

SUNAN MURIA
Sunan Muria Raden Umar Syaid, atau Raden Said yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Sunan Muria, adalah termasuk salah seorang dari kesembilan wali yang terkenal di Jawa. dalam riwayat dikatakan, bahwa beliau adalah putera dari Sunan Kalijaga, nama kecilnya ialah Raden Prawoto, dalam perkawinannya dengan Dewi Soejinah putri Sunan Ngudung. jadi kakak dari Sunan Kudus, Sunan Muria memperoleh seorang putera yang diberi nama pangeran santri, dan kemudian mendapat julukan dengan : Sunan Ngadilungu.
Sunan Muria juga terhitung salah seorang penyokong dari kerajaan Bintoro yang setia, disamping ikut pula mendirikan masjid Demak., semasa hidupnya dalam menjalankan dakwah ke-Islam-an, yang menjadi daerah operasinya terutama adalah di desa-desa yang jauh letaknya dari kota pusat keramaian. beliau lebih suka menyendiri dan bertempat tinggal di desa, bergaul serta hidup di tengah-tengah rakyat jelata, sunan muria lebih suka mendidik rakyat jelata tentang agama Islam disepanjang lereng Gunung Muria yang terletak 18 km jauhnya sebelah utara kota Kudus sekarang. Cara beliau menjalankan dakwah ke-Islam-an, adalah dengan jalan mengadakan kursus-kursus terhadap kaun dagang, nelayan, pelaut dan rakyat jelata, beliaulah kabarnya yang mempertahankan tetap berlangsungnya gamelan sebagai satu-satunya sebagai seni jawa yang sangat digemari rakyat serta dipergunakannya untuk memasukkan rasa ke-Islam-an ke dalam jiwa rakyat untuk mengingat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Disamping itu beliau adalah pencipta dari gending "sinom dan kinanti". Kini beliau dikenal dengan sebutan Sunan Muria, oleh karena beliau dimakamkan diatas gunung Muria, termasuk dalam daerah kerajaan Kudus.

KUDUS TIDAK MEMOTONG SAPI
Satu hal unik yang belum tentu dijumpai di daerah-daerah lain, di Kota Kudus, jangan pernah anda berharap akan mendapatkan daging sapi. Lho? Memang, bagi orang Islam, sapi termasuk hewan yang dagingnya halal dimakan. Cuma, mengapa daging itu "diharamkan" di kota ini karena terkait dengan mitos dakwah yang dilakukan oleh Sunan Kudus. Konon, untuk menyebarkan agama Islam di masyarakat Kudus, Sunan Kudus terhambat oleh masalah masyarakat yang taat memeluk agama Hindu dan Budha. Bagi Islam, sapi adalah hewan yang halal dimakan, tapi tidak demikian bagi umat Hindu yang menganggapnya sebagai hewan suci. Sunan lantas memakai cara unik. Dia kemudian mendatangkan hewan tersebut dari India untuk membuat mereka mau mendatangi rumahnya. Maka, masyarakat pun berduyun-duyun mendatanginya. Saat mereka berkumpul itulah, Sunan Kudus mengumumkan kepada para pengikutnya agar tidak melukai apalagi menyembelih hewan suci tersebut supaya tidak menyinggung keyakinan para penganut Hindu dan Budha. Singkat kata, masyarakat Hindu di daerah kekuasaan Majapahit itu mulai menaruh simpati pada gaya Sang Sunan yang berdakwah dengan cara damai dan manusiawi itu.
Hal serupa juga dilakukan Sunan Kudus untuk menarik simpati sebagian masyarakat pemeluk agama Budha. Di sekitar masjid yang didirikannya, lantas dibangunlah delapan pancuran untuk berwudlu dan menempatkan arca di atasnya. Hal itu dilakukan dengan "mengadaptasi" keyakinan Budha akan "Delapan Jalan Kebenaran" atau Asta Sanghika Marga.

2 komentar:

  1. Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua,
    Sengaja ingin menulis sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang kesulitan masalah keuangan
    Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar 750juta saya sters hamper bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu dengan kyai ronggo, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI RONGGO KUSUMO kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan penarikan uang gaib 3Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 3M yang saya minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada. Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya sering menyarankan untuk menghubungi kyai ronggo kusumo di 082349356043 situsnya www.ronggo-kusumo.blogspot.com agar di berikan arahan. Toh tidak langsung datang ke jawa timur, saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sama baik, jika ingin seperti saya coba hubungi kyai ronggo kusumo pasti akan di bantu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamualaikum senang sekali saya bisa menulis dan berbagi kepada teman-teman disini, Awal mula saya ikut pesugihan, Karena usaha saya bangkrut dan saya di lilit hutang hingga 900jt membuat saya nekat melakukan pesugihan, hingga sutu waktu saya diberitahukan teman saya yang pernah mengikuti penarikan uang ghaib dengan Kyai.Sukmo Joyo dan menceritakan sosok Kyai.Sukmo Joyo, saya sudah mantap hati karena kesaksian teman saya, singkat cerita saya mengikuti saran dari pak.kyai saya harus memilih penarikan dana ghaib 1 hari cair dengan tumbal hewan dan alhamdulillah keesokan harinya saya di telepon oleh pak kyai bahwa ritualnya berhasil dana yang saya minta 3Milyar benar-benar masuk di rekening saya, sampai saat ini saya masih mimpi uang sebanyak itu bukan hanya melunaskan hutang ratusan juta bahkan mampu membangun ekonomi saya yang sebelumnya bangkrut, kini saya mempunyai usaha di jakarta dan surabaya yang lumayan besar, saya sangat bersykur kepada allah dan berterimakasih kepada pak. Kyai.Sukmo Joyo berkat beliau kini saya bangkit lagi dari keterpurukan. Jika ada teman-teman yang sedang mengalami kesulitan masalah ekonomi saya sarankan untuk menghubungi Kyai.Sukmo Joyo di 085219106237 agar di berikan arahan. Untuk lebih jelasnya bisa kunjungi situsnya Pondok Spiritual Al-Hikmah http://sukmo-joyo.blogspot.co.id/

      Hapus